Ads

Pendampingan di Kampung Sukamulya menggelar diskusi dan pemutaran film secara swadaya dilakukan petani-petani dengan sejumlah mahasiswa yang


beritankri21.blogspot.com - Usaha petani-petani Kampung Sukamulya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, menentang wacana penggusuran proyek Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati terus disuarakan.

Mereka menggalang solidaritas dengan kalangan mahasiswa dan beberapa akademisi kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon, Senin (20/3/2017).

Pendampingan di Kampung Sukamulya menggelar diskusi dan pemutaran film secara swadaya dilakukan petani-petani dengan sejumlah mahasiswa yang. Mereka membentangkan tarub berbahan terpal dan juga karpet sederhana di halaman kampus.

Kegiatan tersebut juga dihadiri beberapa tokoh muda Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA), santri pondok pesantren, dan warga umum lainnya.

Setelah pemutaran film dokumenter, Heri Kalangi, seorang petani Sukamulya yang sudah cukup lanjut usia maju ke depan forum.

Dia menyampaikan bahwa petani yang hadir di kampus tidak banyak dari keseluruhan petani yang berjuang di kampung. Agar tak digusur oleh pemerintah untuk BJIB Kertajati, para petani akan tetap mempertahankan tanah leluhurnya

“Kami (para petani) sudah sejahtera dan sejahtera. Jika digusur mesti kemana. Apa mungkin petani jual asongan di dalam pesawat,” katanya menjawab sejumlah pertanyaan dari mahasiswa.

Pria yang akrab disapa Abah mengaku tidak ingin penggusuran.

Syifa, mahasiswa IAIN Cirebon menyebut, film dokumenter itu adalah hasil karya teman-teman dan warga sekitar. Ini dikenal sebagai usaha untuk memastikan kepada publik bahwa perjuangan para petani Sukamulya menentang penggusuran sungguh berat. Mereka mesti berjuang sendiri, melawan kepentingan negara, hingga intrik perpecahan yang terjadi di keluarga masing-masing.

“Pemutaran film dokumenter ini untuk mengajak khalayak melihat masalah-masalah agraria, penggusuran yang terjadi di mana-mana antara lain Kulonprogo, Kendeng, termasuk Sukamulya. Kendala Sukamulya ini bukan persoalan Sukamulya saja, tetapi nasional dan terjadi di mana-mana,” tegas Shifa.

Bambang Nurdiyansah, petani Sukamulya mengungkapkan, ia serta beberapa petani lainnya tidak hentinya mendapat teror untuk melepas tanah dan sawahnya untuk BJIB Kertajati. Apalagi pasca-bentrok 17 November 2016 kemudian, teror semakin meningkat.

Kejadian yang hingga menurunkan ribuan personel aparat keamanan negara, menurut Bambang, dikenal sebagai titik terendah moral negara. Bambang mempertegas, petani-petani tidak menentang pembangunan bandara. Mereka hanya tidak ingin Desa Sukamulya digusur. Bagi para petani, kata Bambang, Kampung Sukamulya menjadi satu-satunya sumber kehidupan bagi mereka, dari nenek moyang hingga anak cucu berikutnya.

“Apakah pemerintah tak mempunyai cara lain yang lebih manusiawi untuk memecahkan masalah ini? Dari bentrokan kemarin, sampai perpecahan di keluarga. Ada yang suami istri cerai, hubungan anak tidak baik dengan orangtua, cuma karena ada yang mau digusur dan ada yang bertahan,” jelas Bambang.

Laki-laki yang menjadi sekjen Front Perjuangan Rakyat Sukamulya tetap menunggu itikad baik dari BIJB Kertajati maupun pemerintah untuk mencari solusi dari kendala ini. Mereka tetap menolak penggusuran. Mereka tetap mau bertani.

Semenjak tahun 2004 sampai 2017, pemerintah baru pertama kali bertemu dengan warga Kampung Sukamulya pada Januari kemudian. Tetapi pertemuan itu tidak membuahkan hasil. Masyarakat tidak tahu mesti berbuat apa, dan pemerintah tidak menyediakan rumah dan lahan untuk kembali hidup seperti di Sukamulya.

“Pokoknya, dari awal, kami tak tidak ingin pembangunan, pembangunan BIJB silakan dilaksanakan. Namun tolong, jangan gusur permukiman dan lahan pertanian kami,” tegas dia.

Dalam catatan yang diberikan mahasiswa dan petani, pembanggunan BIJB membutuhkan lahan seluas sekitar 5.000 hektar (1.800 hektar untuk bandara, tiga ribu dua ratus hektar untuk aerocity). Lantaran proyek itu dengan luas tujuh ratus empat puluh hektar yang dihuni sekitar 1, desa Sukamulya adalah satu  dari sebelas  kampung yang terancam digusur

Selesai acara menonton film dokumenter, tanda tangan mereka sebagai bukti dukungan terhadap petani Sukamulya dibubuhkan oleh semua mahasiswi. Dukungan disuarakan mereka juga berusaha mengelilingi kampus dan meminta beberapa tanda tangan mahasiswa lainnya untuk menggalang solidaritas dan.








Raja Salman


SHARE

Author

Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system