Ads

Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur DKI Nomor Urut 3 Mengatakan Bahwa Ahok-Djarot Meniru Foto dan Program Calon Lainnya


beritahotnkri.blogspot.com -Semenjak pekan kemudian, sejumlah perihal diributkan dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada DKI 2017.

Pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno menilai pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) -Djarot Saiful Hidayat meniru mereka dalam beberapa perihal, contohnya program Kartu Jakarta Lansia (KJL) milik pasangan Ahok-Djarot. Program tersebut disebut meniru aplikasi Anies-Sandi.

Ya kalau ide bagus itu sering ditiru Jadi warga Jakarta inilah contoh bahwa Kamu nanti bakal melihat ide-ide baru, original yang berguna untuk Jakarta," kata Anies di Jakarta, Rabu (22/3/2017).

Menurut Anies, tersebut menandakan programnya memang bagus.

Semenjak putaran kedua, aplikasi KJL Ahok-Djarot mulai disosialisasikan Uang KJL tidak bakal diberikan dalam bentuk dana tunai, tetapi ditransfer langsung ke rekening KJL para lansia. Jumlah uang yang bakal diterima lansia-lansia sebesar Rp 600.000 setiap bulan.

Terkait tudingan Anies tersebut, wakil ketua tim pemenangan Ahok-Djarot, Bambang Waluyo Wahab, menyebut program tersebut terinspirasi dari kegiatan Ahok yang kerap membantu masyarakat lanjut usia (lansia) dengan uang operasional gubernur. Ahok, kata Bambang, bahkan mempunyai tim untuk mengurus penyaluran bantuan dalam aneka bentuk, misalnya kursi roda, terhadap warga lansia itu.

"Ternyata sesudah dikumpulkan datanya lho kok cukup tidak sedikit ya. Jadi adanya program KJL ini lanjutan dari kebiasaan tersebut. Ini telah bukan barang baru," ujar Bambang.

Manfaatnya dirasakan oleh bambang mengatakan aplikasi KJL akan diberlakukan biar semakin tidak sedikit masyarakat lansia yang.

Orang juga ketawa kalau dikatakan ini program meniru

PT Transjakarta baru saja menandatangani nota kesepahaman dengan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) untuk aplikasi integrasi. Angkot menjadi pengumpan bagi bis Transjakarta. Penandatanganan ini terjadi saat Ahok-Djarot sedang cuti kampanye.

Menurut Anies, konsep integrasi tersebut mirip idenya yang bakal membuat angkutan umum massal di Jakarta terintegrasi.

"Ya masyarakat Jakarta bisa menilai siapa yang pernah ngomong integrasi duluan siapa yang tak, bedanya memang kami masih menjadi calon?" kata Anies.

Anies-Sandi memiliki program Ok-Otrip. Aplikasi tersebut berencana mengintegrasikan Transjakarta dengan angkutan kota. Masyarakat yang berada di pelosok kampung di Jakarta dapat ke pusat kota dengan hanya sekali bayar yakni Rp 5 ribu. Dengan diikutinya ide yang dia rancang, kata Anies, tersebut menandakan bahwa aplikasi itu bagus.

"Wong baru kampanye saja lawannya telah meniru. Coba bayangkan kami sih bersyukur karena pengakuan kebaikan sebuah gagasan itu dikutip, diadopsi saat ditiru tersebut sesungguhnya yang paling ekslusif," kata Anies.

Ahok menampik dirinya telah meniru program Ok-Otrip.

"Itu benar-benar mereka (Anies-Sandi) tuh fitnah, enggak punya aplikasi ya," kata Ahok.

Ahok memaparkan, integrasi antara moda transportasi massal yang satu  dengan yang lainnya sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kemudian Lintas dan Angkutan Jalan.

Berdasarkan aturan itu, kata Ahok, seluruh bis kecil dihilangkan menjadi angkutan pengumpan. Semenjak tahun 2012, ahok menjelaskan aplikasi integrasi Transjakarta dan KWK sudah direncanakan

"Pas dia belum pengin jadi gubernur, aturannya sudah keluar tahun 2012. Jadi, siapa nyontek siapa," kata Ahok.

Bukan hanya soal program, tudingan tiru meniru juga terjadi dalam urusan foto di surat suara. Pada putaran kedua, foto Djarot di surat suara mengenakan peci. Perihal ini berbeda dengan foto pada putaran pertama. Lagi-lagi, Anies-Sandi menilai Djarot meniru mereka.

"Ini lagi-lagi kami (Anies-Sandi) bahagia bahwa ditiru juga (foto di surat suara)," ujar Anies.

Menurut Anies, sebagai warga Indonesia, memakai peci merupakan lambang kebangsaan.

"Aku malah bingung kok yang satu  (Ahok) enggak pakai (peci), ya? Kalau memang lambang kebangsaan harusnya pakai dong," ujar Anies.

Sesudah berziarah ke makam Presiden pertama Republik Indonesia, peci digunakan djarot mengaku dirinya mendapatkan ide

"Saya kan ziarah. Waktu kami ziarah ke makam orang tua dan makam Bung Karno di Blitar, di situlah ada ide, timbul ide (untuk berpeci)," kata Djarot.

Ia mengatakan, penggunaan peci pada putaran kedua ini bukan merupakan taktik pemenangan.

Wakil Ketua Tim pemenangan Ahok-Djarot, Bambang Waluyo Wahab, juga berkomentar soal foto di surat suara Djarot yang disebut meniru Anies-Sandi.

"Betul, Pak Djarot memang meniru. Tapi meniru Bung Karno, bukan meniru Anies dan Sandi," ujar Bambang.

Bambang menyebut peci dipopulerkan oleh Presiden pertama RI Soekarno. Peci juga adalah lambang nasionalisme. Menurut Bambang, tidak ada yang janggal dengan foto Djarot dan pecinya. Bambang mengatakan bahkan Ahok pun suka mengenakan peci. Saat menyambut tamu negara dalam jabatannya sebagai gubernur, misalnya Jas dan peci dienakan ahok pasti.

Menurut Bambang, meributkan persoalan meniru peci juga terlalu kekanakan. "Sesuatu yang tidak perlu dibahas kok jadi permasalahan," kata Bambang.
SHARE

Author

Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system