beritahotnkri.blogspot.com -Komisi II DPR memberondong Tim Panitia Seleksi Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dengan pertanyaan soal proses dan hasil seleksi.
Namun, mayoritas pertanyaan mengerucut pada 1 poin, yaitu alasan di balik tersingkirnya 5 anggota Bawaslu periode 2012-2017 yang kembali mencalonkan diri, terutama Ketua Bawaslu, Muhammad.
erbSejumlah anggota DPR menilai, hasil tersebut jadi terbalik dengan 5 anggota KPU periode 2012-2017 yang kembali mendaftarkan diri.
5 anggota KPU itu lolos seluruhnya.
contohnya, Muhammad tak diloloskan secara eksplisit mempertanyakan alasan Pansel.
"Menurut aku, Beliau cukup baik, cakap dan menguasai. Prof Muhammad. Saya lihat ia enggak lolos," ujar Zulkifli Anwar, pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi II dengan pansel KPU-Bawaslu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/3/2017).
Hal senada diungkapkan Anggota Komisi II dari Fraksi PAN, Yandri Susanto. Hasil seleksi pansel dirasakannya janggal.
Dia menilai kinerja Bawaslu selama ini cukup baik.
"Masa sih Ketua Bawaslu enggak lolos? Tapi saya bersedia konfirmasi, di mana letaknya Ketua Bawaslu tidak lolos? Di termin mana dia tidak lolos, Pak? Apa yang menyebabkan dia tak lolos? Ketua Bawaslu yang selama ini telah ter-publish kinerjanya," ujar Yandri.
sementara itu, Anggota Komisi II dari Fraksi Partai Gerindra, Suasana Dachi menganggap keputusan Pansel tidak meloloskan lima anggota Bawaslu seolah menyatakan bahwa kerja Bawaslu selama ini tak beres.
Dia juga menyayangkan komunikasi Pansel yang kurang baik dengan Komisi II.
Komisi II merasa tidak dilibatkan semenjak awal dan tak mendapat laporan soal proses seleksi.
"Pansel kerja dengan diri sendiri dan tidak menghargai instruksi DPR. Saya ragu dan aku ajukan ke pimpinan untuk mempertimbangkan untuk menerima 14 dan sepuluh nama itu kalau begini yang dibangun Pansel
Adapun, Anggota Komisi II dari Fraksi PDI Perjuangan Arif Wibowo berharap, pada rapat paripurna DPR enam April mendatang, telah terpilih semua anggota baru KPU dan Bawaslu.
"Kami harapkan paripurna tanggal 6 semuanya telah bisa terpilih. 7 KPU dan lima Bawaslu jika semuanya
Nuansa personal
Direktur Eksekutif Serikat untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai, Komisi II kurang mengelaborasi kerja Pansel.
Pertanyaan-pertanyaan mengenai alasan meloloskan nama-nama calon dikenal sebagai hal yang biasa.
Saat suasana menjadi pribadi, perihal itu menjadi tak biasa
"Rapat tadi kurang mengelaborasi kerja Timsel dan lebih tidak sedikit seolah olah menjadi ruang untuk memperjuangkan nama-nama tertentu," kata Titi.
Rapat itu, kata ia, seharusnya mendalami beberapa catatan Pansel yang perlu diperhatikan oleh Komisi II jelang pelaksanaan fit and proper test.
Pendekatan yang digunakan seharusnya pendekatan kelembagaan, bukan kemasan pribadi.
Hal yang sama pernah terjadi pada seleksi Komisioner KPU-Bawaslu sebelumnya. Meskipun ada perihal yang dipertanyakan, tapi proses fit and proper test tetap berjalan dengan baik.
Contohnya, pada 2012 kemudian, empat anggota Bawaslu yang kembali mendaftar tidak lolos seluruhnya, yakni Bambang Eka Cahya Widodo, Nur Hidayat Sardini, Wahidah Syuaib, dan Agustiani Tio Federina Sitorus.
"Tetapi tidak ada yang bisa mengguncang Komisi II sampai seperti sekarang," ujar Titi.
Kondisi serupa terjadi pada pemilihan komisioner KPU di 2007. Sejumlah nama yang pakar di bidang kepemiluan juga tak lolos dan hal itu dipertanyakan.
Mereka adalah Ramlan Surbakti, Hadar Nafis Gumay, Indra J Piliang, Didik Supriyanto, dan Probo Nurjaman.
Tapi, fit and proper test tetap berjalan.
Jadi jika pertanyaannya itu terkesan sangat pribadi Apakah DPR stigmanya seolah selera politik nasional yang jadi perjuangan dan bukan indikator untuk mewujudkan penyelenggara negara yang benar-benar berkualitas," papar Titi.
Author
Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.
0 comments:
Post a Comment