beritankri21.blogspot.com - Animo masyarakat Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji terbilang tidak rendah. Hal tersebut terlihat dari masa tunggu masyarakat untuk berangkat ke Arab Saudi.
"Animo warga cukup tidak rendah. Masing-masing provinsi memiliki kuota yang berbeda," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kementerian Bidang Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Berdasarkan data Kementerian Agama, sampai Februari 2017, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki jangka waktu tunggu paling lama, yaitu 29 tahun. Lalu, diikuti oleh Kalimantan Selatan 28 tahun.
Provinsi Sulawesi Utara mempunyai jangka waktu paling tidak panjang, yakni 11 tahun.
Selain itu, Jawa Barat, Bengkulu, Kalimantan Barat dan Maluku mempunyai masa tunggu empat belas tahun.
Daftar tunggu itu sudah disesuaikan dengan pengembalian kuota calon haji Indonesia dan penambahan kuota sebesar sepuluh ribu orang.
Saat ini, kuota calon haji Indonesia 2017 sebesar221.000orang. Jumlah tersebut terdiri dari 204.000 orang calon haji reguler dan tujuh belas ribu calon haji eksklusif.
"Nyaris semuanya provinsi mengalami perpendekan masa tunggu. Ada yang hingga 5 tahun," ucap Lukman.
Lukman meyakini kuota haji bakal terserap 100 persen. Bila terjadi pembatalan keberangkatan, Kemenag menetapkan cadangan 5 persen dari keberangkatan tahun berikutnya untuk mengisi kuota yang tersisa.
"Jadi yang seharusnya berangkat tahun 2018, 5 persen yang teratas itu kami tetapkan sebagai cadangan untuk antisipasi kalau ada yang tidak berangkat," ucap Lukman.
Author
Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.
0 comments:
Post a Comment