Ads

Sekitar 800 jiwa dari 400 kepala keluarga (KK) mengungsi karena kediaman mereka terendam banjir


beritahotnkri.blogspot.com -Sekitar 800 jiwa dari 400 kepala keluarga (KK) mengungsi karena kediaman mereka terendam banjir, Minggu (26/3/2017).

Warga di Lingkungan Sigi, Kelurahan Dara, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima, yang rumahnya terendam banjir ini mengungsi ke Masjid Sultan Muhammad Salahuddin, dekat dari kediaman wali kota Bima.

Sebab kedinginan, di tempat evakuasi, warga yang terdiri atas pria, perempuan, lansia, bahkan anak-anak menggigil Sementara bantuan pakaian maupun selimut dari pemerintah setempat masih saja belum datang.

Sebagian dari mereka rampak memanfaatkan fasilitas mesjid seperti karpet dan bantal yang sempat diselamatkan mereka sebagai alas tidur.

Yaman, salah satu dari pengungsi mengaku, peristiwa banjir yang terjadi sampai Minggu malam telah merendam rumah mereka yang tidak jauh dari bantaran sungai.

Banjir setinggi lima puluh sampai 75 sentemeter tersebut membuat dia dan keluarganya panik dan berlarian menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.

"Air masuk dalam rumah begitu cepat. Tak sedikit pun yang kita pikirkan untuk menyelamatkan barang-barang dan harta benda lainnya yang berada dalam rumah," kata Yaman.

Sebab banjir merendam rumahnya, seluruh barang dan harta benda lainnya dipastikan tidak ada yang bisa diselamatkan.

"Tidak ada pakaian yang bisa diselamatkan, kecuali yang dikenakan di badan. Baju yang saya pakai ini basah. Mana bisa tidur. Kediaman dan isi seluruhnya telah terendam banjir," keluhnya.

Saat ini, ia bersama korban banjir bandang di tempat pengungsian membutuhkan bantuan selimut dan pakaian yang layak digunakan saat tidur pada malam hari.

"Yang kami butuhkan malam ini cuma pakaian dan selimut. Kasihan warga yang lain juga mulai keindinginan," katanya.

Keluhan yang sama juga disampaikan pengungsi lainnya, Fika. Tubuh mereka dihangatkan oleh sekarang ia dan anaknya memerlukan pakaian dan selimut untuk.

"Dari rumah kami hanya membawa pakaian yang menempel di tubuh saja. Semuanya terendam, tergolong pakaian dan selimut. Saat ini anak-anak telah mulai menggigil," tutur Fika.

"Tadi saja saling rebutan nasi, bahkan ada yang ribut-ribut gara-gara enggak kebagian nasi. Termasuk kita juga belum mampu jatah, padahal udah lapar dari tadi," keluhnya.


SHARE

Author

Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system