
beritahotnkri.blogspot.com -Persoalan politik dan agama dipisahkan presiden Joko Widodo meminta semua pihak agar. Menurut Presiden, pemisahan tersebut untuk menghindari gesekan antarumat.
Lantaran pilgub, memang gesekan kecil-kecil kita ini lantaran pilkada,
Sebab rentan gesekan itulah, Presiden meminta tak ada pihak yang mencampuradukkan politik dan agama.
"Dipisah benar, sehingga rakyat tahu mana yang agama, mana yang politik," kata Jokowi.
Jokowi berpesan kepada warga untuk menghindari perseteruan horizontal, seperti antarsuku atau antaragama. Keberagaman suku, agama, dan bahasa, kata Kepala Negara, malah mesti jadi kekuatan NKRI.
"Aku hanya mau titip ini mumpung pas di Sumatera Utara, ingin mengingatkan semuanya bahwa bangsa kita terdiri dari macam-macam suku dan agama, bermacam-macam ras," ungkapnya.
Presiden menyebutkan bahwa Indonesia terdiri atas tujuh ratus empat belas suku dan seribu seratus bahasa daerah. Itu menjadi keanekaragaman bangsa yang harus terus ditanamkan kepada warga.
"Suku yang aku ingat, Suku Gayo, Suku Batak, Suku Sasak, Suku Minang, Suku Dayak, Suku Jawa, Suku Sunda, Suku Betawi, yang paling ujung timur Suku Asmat, Suku Bugis, dan yang lain-lainnya," sebut Jokowi.
Biar tidak menimbulkan perpecahan, presiden meminta para pemuka agama untuk mengingatkan umatnya-umatnya tentang keragaman yang harus dirawat
Presiden mengatakan, jika perbedaan bisa dirawat dan dipersatukan akan menjadi kekuatan besar.
Jika kita tidak bisa menjaga dan merawat, tapi


0 comments:
Post a Comment