
beritankri21.blogspot.com - Selama 3 hari berturut-turut, saat sejumlah angkutan perkotaan dan ojek online di Bogor mendadak tidak beroperasi pasca-bentrok antar keduanya
Pria berusia tiga puluh delapan tahun tersebut sengaja menjadikan motor pribadinya sebagai tumpangan gratis untuk warga yang kesulitan mendapatkan layanan transportasi.
Pria yang berprofesi sebagai pegawai swasta di Kota Bogor itu menempelkan satu kertas bertuliskan "tumpangan free relawan".
Jasanya mau digunakan tulisan itu sengaja ditempelkan Janudianto di bagian depan dan belakang motornya supaya bisa terlihat orang yang.
Imbalan uang atas jasa layanan antarnya tak diharapkan oleh janudianto sama sekali. Dia justru menolaknya kalau ada orang yang memberinya dana.
Sesudah mogok beroperasi, angkutan didapatkan oleh ini spontan aku lakukan untuk membantu masyarakat Bogor yang saat ini ini kesusahan
Lantaran mogok beroperasi, janudianto menceritakan, ide tersebut mencuat saat dirinya melihat banyak ibu-ibu, orangtua, dan anak-anak sekolah yang kesulitan mendapatkan angkutan Kondisi itu lalu menggugah kesadarannya untuk membuat semacam gerakan sosial membantu warga Bogor.
"Kasihan kan, mereka yang setelah seharian beraktivitas saat pulang nggak ada angkutan. Karena aku punya motor, saya pikir bisa ngangkut satu atau dua orang lah. Apa yang saya lakukan emang gak seberapa, tapi bagaimana kita memahami orang-orang yang dalam posisi seperti itu," ujarnya.
Janudianto mengatakan, warga yang berangkat kerja maupun balik ke rumah diantarkan oleh gerakan ini kemudian diikuti oleh sejumlah rekannya yang secara sukarela menjadi relawan membantu. Situasi untuk meraup keuntungan dimanfaatkan hal ini juga untuk mengantisipasi orang-orang yang.
"Yang dirugikan dari seluruh ini kan warga, yang notabenenya dikenal sebagai pengguna angkutan. Kemarin, saya ketemu seorang nenek di Pasar Bogor mau pulang ke Leuwiliang. sangat Jauh tersebut kan. Terus, saya tawarin untuk diantar pulang," kata dia.
Sesudah ia pulang kerja, aktivitas mengantar penumpang secara sukarela dilakoninya Di saat itu, sambungnya, tidak sedikit warga yang berkumpul untuk mencari angkutan. Tapi, tak jarang pula dia mengantar penumpang di saat dirinya berangkat kerja.
Janudianto pun tidak segan-segan meminta bantuan polisi untuk dicarikan penumpang.
"Yang aku tahu kan, Pemkot Bogor juga menyediakan mobil bantuan untuk mengangkut, tapi ini saja kan tidak cukup. Biasanya yang aku lakukan tersebut pas pulang kerja. Saya berhenti di titik di mana tidak sedikit berkumpulnya orang-orang," tambah ia.
Ia berharap perseteruan antara sopir angkot dengan ojek online di Bogor dapat diselesaikan dengan baik. Kedua belah pihak, kata dia, mesti saling introspeksi diri. Ada kewajiban-kewajiban yang perlu diikuti oleh kedua belah pihak.
"Aku yakin, warga Bogor merupakan masyarakat yang cinta damai, warga yang sangat terbuka. Mari kita sikapi dengan kepala dingin, kita redam situasi. Pastinya, mari kita bantu saudara-saudara kita saat ini sedang kesusahan," tutupnya.


0 comments:
Post a Comment