
beritahotnkri.blogspot.com -Malapetaka gempa bumi 8,7 magnitudo yang terjadi dua belas tahun silam telah meluluhlantakkan Kepulauan Nias.
Selasa malam (28/03/2017), ribuan penduduk dan pelajar-pelajar di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara, memperingati hari tragedi itu dengan melakukan tabur bunga dan pawai obor berkeliling kota.
Wakil Wali Kota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli, Selasa malam (28/03/2017) di Taman Ya’ahowu, menyebut, Kepulauan Nias adalah pulau terluar yang terletak di bagian paling barat Indonesia.
Pulau ini sering sekali mengalami akibat masif kejadian petaka, dan tadi malam penduduk memperingati dua belas tahun gempa bumi.
"Petaka gempa bumi berkekuatan tidak kecil yang menewaskan ribuan orang itu tercatat sebagai salah satu peristiwa alam paling mematikan dalam sejarah,” ujar Sowa’a Laoli.
Laoli mengenang, saat tersebut, banyak masyarakat mengungsi dan menginap di tenda-tenda darurat yang dibuat sendiri maupun yang disediakan pemerintah dan organisasi bantuan.
300 lebih warga Nias dan memaksa dua ditewaskan oleh gempa tersebut. Selain kediaman penduduk, gempa juga menghancurkan puluhan sekolah dan puskesmas.
sementara itu, peringatan 12 tahun gempa Nias dipusatkan di Taman Ya’ahwou, Kota Gunungsitoli. Taman ini merupakan satu lokasi penimbunan reruntuhan ratusan bangunan yang hancur akibat gempa.
Selain ribuan masyarakat, acara tersebut juga dihadiri Wali Kota Lakhomizaro Zebua dan beberapa wisatawan mancanegara.
"Peringatan gempa bumi malam ini cukup baik, dan bagaimana menyikapi malapetaka itu yang terbaik,” kata Sophie.
Dalam peringatan petaka gempa Nias ini, kerap disebutkan beberapa lembaga-lembaga yang pernah melakukan kegiatan kemanusiaan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Peringatan tersebut sendiri dilakukan semata-mata untuk selalu mengenang kembali kejadian gempa bumi dan berterima kasih kepada warga nasional dan internasional yang pernah membantu warga Kepulauan Nias.


0 comments:
Post a Comment