
beritankri21.blogspot.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto angkat bicara soal survei Global Corruption Barometer (GCB), yang menempatkan DPR sebagai lembaga paling korup di Indonesia pada 2016.
Dia menila, survei GCB tersebut tak benar.
"Aku rasa enggak ada DPR yang korup. Kita semua melakukan dengan transparan, hati-hati" kata Novanto, saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (9/3/2017).
Novanto mengakui bahwa ada beberapa anggota DPR yang telah terjerat kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi.
Tetapi, menurut ia, jumlahnya cuma tidak banyak dan mereka yang ikut andil hanya oknum.
Catatan Kompas.com, sepanjang 2016, tidak kurang dari dua anggota DPR yang ditangkap tangan oleh KPK, yaitu politisi PDI-P Damayanti Wisnu Putranti dan politisi Demokrat Putu Sudiartana.
Jumlah ini belum tergolong anggota DPR yang dijerat dan ditetapkan tersangka melalui pengembangan kasus.
"Jika pun ada cuma beberapa, telah terjadi. Kami sudah minta ke semua anggota untuk lebih hati-hati, jangan sampai terjadi hal yang salah gunakan kekuasaan dan jabatan. Dan selalu, dalam rapat fraksi selalu kita sampaikan," ujar Ketua Umum Partai Golkar ini.
Dikutip Harian Kompas edisi Rabu (8/3/2017), berdasarkan hasil survei Global Corruption Barometer, DPR menjadi lembaga paling korup di Indonesia pada 2016.
Survei GCB dilakukan di 16 negara Asia Pasifik pada Juli 2015-Januari 2017 kepada dua puluh dua ribu responden.
Untuk Indonesia, survei berlangsung dua puluh enam April-27 Juni 2016 dengan 1.000 responden di 31 provinsi.
Hasil survei itu, untuk Indonesia, DPR dianggap paling korup.
Hasil survei tersebut terkonfirmasi antara lain dengan adanya beberapa anggota DPR yang ikut andil dalam kasus korupsi.
salah satunya adalah kasus pengadaan KTP elektronik (e-KTP) tahun budget 2011-2012 yang bakal disidangkan pada sembilan Maret 2017.


0 comments:
Post a Comment