
beritankri21.blogspot.com - Wakil ketua umum bidang pembinaan prestasi dan riset pengembangan (binpres dan litbang) PP PRSI Harlin E Rahardjo mengatakan pihaknya menunggu Satlak Prima tentang inspeksi kesehatan para atlet yang bergabung di Pelatnas SEA Games 2017.
"Harusnya ada medical test dan General check up. Bukan cuma soal doping tapi juga untuk keseluruhan. Tetapi kami menunggu konfirmasi Satlak Prima," kata Harlin yang tengah mendampingi para atlet pelatnas mengikuti SNAG 2017 di OCBC Aquatic Center, Singapura, Jumat (17/03/2017).
Sesudah skandal yang mengimplikasikan atlet-atlet Rusia pada 2016 lalu, terutama kejuaraan resmi multicabang menjadi perhatian khusus Federasi renang internasional (FINA) menjatuhkan embargo bertanding di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 kepada 7 atlet Rusia yang diindikasi terkena perkara doping.
Di antara ketujuh atlet tersebut termasuk sejumlah peraih medali di Olimpiade London 2012.
Menurut Harlin, sambil menunggu pemeriksaan, atlet-atlet tetap menjalani seleksi untuk masuk tim inti yang dilakukan melewati tiga tahap. "Mereka bakal diseleksi melewati keikutsertaan mereka di SNAG 2017, Kejurnas pada April di Palembang serta Malaysia Open pada Mei mendatang," kata Harlin.
Meski saat ini sejumlah atlet telah bergabung di Pelatnas yang dilakukan di Jakarta, Bali dan Bandung, Harlin mengatakan masih membuka peluang buat atlet yang berada di luar Pelatnas. "Kami melakukan secara persaingan bebas dan transparan. Penentuan nama juga bakal dilakukan oleh Satlak Prima," lanjutnya.
Tentang masih diberlakukannya Pelatnas desentralisasi, Harlin menyebut ini untuk kepentingan atlet-atlet juga. Sebab mereka masih mesti melanjutkan pendidikan, ada yang tetap di Jakarta dan Bandung Sementara yang di Bali tak ada masalah itu," tandasnya. "Bagi kami tak ada masalah, selama ada pertanggungjawaban dari pelatih nasional yang ada di sana," kata Harlin.
Saat ini pelatnas Jakarta ditangani instruktur Marifat Herman Yus, Bandung ditangani Nijarudin sedang Pelatna Bali ditangani 2 pelatih asing, David Armandoni (Perancis) dan Grant Stoelwinder (Australia).
Pada hari keempat SNAG 2017, 2 atlet melampaui limit "A" yakni Triady Fauzi Sidiq di nomor 100 meter gaya kupu-kupu dengan catatan waktu 53.50 detik, di atas limit 53.98 detik.
Nurul Fajar Fitriyati menembus limit asal Jawa Timur Dia mencatat waktu 1:04.42 dan lebih tidak lambat dari limit "A" (1:04.80).


0 comments:
Post a Comment