beritankri21.blogspot.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita aneka dokumen terkait impor daging dalam penggeledahan di Kantor Pusat Bea Cukai di Rawamangun, Jakarta Timur. Beberapa dokumen itu berupa data perusahaan milik penyuap Patrialis Akbar, Basuki Hariman.
"Dokumen berkaitan dengan impor, jadi catatan impor sejumlah perusahaan yang diduga dimiliki BHR," ujar Juru Ngomong KPK di Gedung KPK Jakarta, Selasa (7/3/2017).
Menurut Febri, penggeledahan ini dilakukan untuk memastikan adanya kaitan antara suap yang diberikan Basuki dengan permohonan uji bahan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Penyidik berupaya membuktikan bahwa Basuki memiliki kepentingan dalam uji materi itu. Misalnya, bisnis impor daging dijalankan oleh argumentasi bahwa uji bahan itu memudahkan Basuki dalam.
"Karena terkait proses impor, tentu saja catatannya ada di institusi yang menangani bidang itu, yakni Bea Cukai," kata Febri.
menurut Febri, pengembangan dalam kasus ini dilakukan tidak tertutup kemungkinan penyidik. Contohnya, apakah ada perkara korupsi lain, atau ada keterlibatan pihak lain dalam perkara suap.
"Tentu kemungkinan itu tak tertutup, sepanjang memang informasinya ada," kata Febri.
Basuki dan Patrialis ditangkap dalam operasi tangkap tangan, Rabu (25/1/2017). Basuki ditetapkan sebagai tersangka sesudah diduga memberi suap sebesar sebesar 20.000 dollar Amerika Perkumpulan dan dua ratus ribu dollar Singapura, atau senilai Rp dua koma satu lima miliar kepada Patrialis.
Gugatan uji materi UU Peternakan yang sedang diproses di Mahkamah Konstitusi diabulkan pemberian itu diduga biar Patrialis membantu. Basuki pernah mengakui bahwa ia memiliki kepentingan dalam permohonan uji bahan itu.
Author
Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.
0 comments:
Post a Comment