Ads

Jamartin bercerita, orangutan semestinya mampu hidup bebas dari ancaman perusakan hutan dan perburuan


beritahotnkri.blogspot.com -7  orangutan dilepasliarkan ke Hutan Kehje Sewen di Kabupaten Kukar dan Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Ketujuh orangutan dalam pelepasliaran kali ini terdiri dari 2  jantan dan lima  betina yang semuanya berusia sekitar 20 tahun. Mereka adalah Elisa, Wardah, Eris, Emmy, Wulani, Cemong, dan Beni, yang akan dilepasliarkan di bagian Utara Hutan Kehje Sewen, yang sebelumnya.

Dengan demikian, jumlah populasi orangutan yang dilepasliarkan di Hutan Kehje Sewen menjadi enam puluh dua individu.

CEO Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS), Jamartin Sihite, tahun 2017 merupakan tahun pencanangan untuk tahun kebebasan bagi orangutan. Sebagai spesies yang unik dan kharismatik yang dilindungi oleh hukum nasional dan internasional, orangutan mempunyai hak hidup bebas di habitat alaminya yang aman.

“Tahun ini kami canangkan sebagai tahun kebebasan atau Fredome bagi orangutan. Bebas di sini bukan cuma berarti orangutan dilepasliarkan kembali ke hutan, tetapi juga tergolong populasi orangutan liar yang tersisa hidup di habitat alaminya,” kata Jamartin, Rabu (1/3/2017).

Jamartin bercerita, orangutan semestinya mampu hidup bebas dari ancaman perusakan hutan dan perburuan. Agar orangutan bisa hidup bebas di hutan, hutan wajib aman dari perusakan.

“Kami tahu bahwa upaya pelestarian orangutan dan konservasi habitat adalah tugas yang sangat gede bagi kami untuk dikerjakan sendiri. Lantaran itu, kami mengundang semua pemangku kepentingan, pemerintah, warga, pelaku bisnis, dan organisasi, untuk turut serta dengan aktif mendukung usaha pelestarian umbrella species ini,” ucapnya.

Menurut ia, manusia butuh hutan untuk hidup, dan hutan butuh orangutan untuk membantu menjaga ekosistem hutan yang penting. Kalau manusia juga butuh orangutan, rantai kehidupan itu menunjukkan

“Berarti kita butuh orangutan, dengan dengan keanekaragaman hayati di dalam hutan untuk menjaga hutan tetap aman,” tuturnya.

31 orangutan rehabilitan yang kini dipantau sudah hidup menyebar ke semua wilayah hutan sudah dilepasliarkan oleh yayasan BOS. Mereka diberangkatkan melewati jalur darat dari Samboja Lestari langsung menuju sebuah lapangan udara kecil milik PT Swakarsa Sinar Sentosa di Muara Wahau, Ibukota Kecamatan di Kabupaten Kutai Timur.

Sesuai prosedur, selama di perjalanan, rombongan berhenti setiap 2 jam untuk memeriksa kondisi kesehatan dan kenyamanan orangutan, dan menyediakan makanan dan minuman bagi orangutan.

Dari Muara Wahau, ketujuh orangutan bakal diangkut melalui udara menggunakan helikopter langsung ke titik-titik pelepasliaran di Utara Kehje Sewen.

Dalam Aplikasi Reintroduksi orangutan Kalimantan Timur (Kalatim) di Samboja Lestari Kutai Kartanegara (Kukar) ini, Yayasan BOS bekolaborasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur.










SHARE

Author

Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system