
beritahotnkri.blogspot.com -Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid berharap para menteri kabinet kerja dan lembaga terkait bisa bekerja segera untuk menindaklanjutinota kesepahaman yang diteken Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi.
Adapun total nota kesepahaman yang diteken seluruhnya berjumlah 11 buah.
"Itu lalu menjadi tugas menteri-menteri untuk kemudian bekerja maksimal merealisasikan MoU," kata Hidayat sesudah menghadiri acara penyambutan Raja Salman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2017).
menurutnya, hal-hal yang sudah disepakati itu direalisasi oleh dikenal sebagai langkah awal kolaborasi kedua negara yang harus diiringi kerja keras dari kedua belah pihak untuk.
Dengan demikian, penandatanganan nota kesepahaman itu menjadi satu momentum bersejarah, bukan sebatas simbolis penandatanganan saja.
Lebih tidak dekat, Hidayat menilai kunjungan Raja Salman ke Indonesia menandakan bahwa Islam yang dipahami di kedua negara adalah Islam yang mengedepankan kolaborasi, bunyi umat dan demokrasi.
"Artinya Islam yang dikembangkan di Saudi Arabia tidak seperti yang dibayangkan soal radikalisme, terorisme, antidemokrasi, dan kita lihat 2 Raja (Arab Saudi) yang datang ke Indonesia dua-duanya datang dan mendapatkan sambutan yang spektakuler," bilang Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Adapun penandatanganan direalisasi sejumlah menteri 2 negara di Gedung Utama Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3/2017), dan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, Presiden Jokowi telah menginstruksikan menteri-menteri yang menandatangani nota kesepahaman dengan Arab Saudi untuk segera menindaklanjutinya.
"Untuk menindaklanjuti pertemuan di antara kedua pemimpin, maka kedua pemimpin setuju untuk segera menindaklanjuti segala kesepakatan tersebut dengan mengirimkan menteri-menterinya," ujar Retno.


0 comments:
Post a Comment