
beritankri21.blogspot.com - Ainindya Saskhita Cahya Putri, mahasiswi smester VIII. Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) memanfaatkan duri ikan bandeng menjadi cemilan ringan.
Keuntungan jutaan rupiah bisa didapatkan hasilnya.
Sebab limbah ikan bandeng selama ini dibuang, ide itu mencuat diatakan oleh gadis yang akrab disapa Nindya ini
"Saya bersama teman-teman langsung mengambil peluang itu dengan menjadikan duri ikan bandeng menjadi cemilan ringan aboney. Ada berupa stick dan kerupuk," kata gadis kelahiran Gresik, tujuh belas Oktober 1995, Minggu (5/3/2017).
Dari materi formal duri ikan bandeng tersebut, langsung diproduksi dalam jumlah banyak.
Setiap bungkus harganya berbeda-beda. Untuk jenis cemilan kerupuk harganya Rp 12.000/ bungkus dan untuk cemilan jenis stcik harganya bisa 5.000/bungkus.
"Satu kilogram bisa mencapai Rp 80.000. Sampai saat ini sudah terkumpul uang sekitar Rp delapan juta sampai sembilan juta," kata putri sulung dari tiga bersaudara.
Kerja dari mahasiswi smester VIII tidak sendirian, namun ada tujuh kawan lain dalam pembuatan makanan ringan dari limbah ikan bandeng.
Dan ada yang bagian pengemasan dipasarkan dari 7 tim tersebut ada yang bagian.
"Aku memasarkan melewati media sosial dan melalui kegiatan-kegiatan di kampus UISI. Katena ini mulanya projek bisnis sosial. Kita dituntut mesti peka terhadap lingkungan untuk menjadi bahan bisnis," ucap mahasiswi jurusan manajemen bisnis yang pernah meraih Prestasi 10 gede nasional dalam bisnis inovation saat masih semesster VI pada 2016.
Gadis hobi berbisnis ini terus menggeluti berbagai bisnis lain, di antaranya dibidang fashion.
"Semenjak SMA Negeri Sidayu telah menggeluti bisnis. Saat itu ya bisnis fashion melalui online shop," kata finalis 8 gede se Jawa Timur dalam fashion show Sunsilk hijab hunt 2016.


0 comments:
Post a Comment