Ads

Soes menyebut, meski izin beroperasinya sudah dicabut, tetapi semestinya perusahaan yang berlokasi di Kramatjati Jakarta Timur itu tetap bertanggungjawab terhadap nasib tenaga kerja yang disalurkannya


beritahotnkri.blogspot.com -Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI telah mencabut izin beroperasi PT Falah Rima Hudaity Bersaudara, perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) atau sebelumnya adalah Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI).

Asal Lombok Utara yang mengaku menjadi korban pencurian ginjal di Qatar, tKI

Direktur Penempatan dan Proteksi Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Kemenaker RI, R Soes Hindharno mengatakan, pencabutan izin beroperasi itu dilakukan pada akhir Desember 2016.

“Izin operasi PT Falah Rima Hudaity Bersaudara dicabut bareng empat puluh empat PPTKIS yang lain,” kata Soes melewati keterangan tertulis, Rabu (1/3/2017).

Tapi, kata Soes, alasan pencabutan izin perusahaan itu tidak terkait dengan kasus Sri Rabitah, melainkan lantaran terbitnya aturan soal pengiriman TKW sektor informal ke area Timur Tengah.

Menurut Soes, semenjak Mei 2015 telah terbit Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 260/2015 tentang Penghentian dan Pelarangan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia pada Pengguna Perseorangan di Negara-Negara Kawasan Timur Tengah.

Soes menyebut, meski izin beroperasinya sudah dicabut, tetapi semestinya perusahaan yang berlokasi di Kramatjati Jakarta Timur itu tetap bertanggungjawab terhadap nasib tenaga kerja yang disalurkannya.

"Tergolong bertanggungjawab atas takdir dan penyelesian kasus yang menimpa Sri Rabitah," kata dia.

Ia menyebut, kalau spekulasi pencurian organ ginjal yang dialami Sri tersebut, Kemenaker bakal mengusut dan memeriksa sejauh mana keterlibatan PT Falah Rima Hudaity Bersaudara.

Sebelumnya, Sri mengaku kehilangan ginjal saat bekerja di Qatar pada 2014 silam. Dia menduga ginjalnya diambil saat majikannya mengajak untuk cek kesehatan di 1  rumah sakit di negara itu.

sementara itu, beberapa waktu lalu, hasil pemeriksaan rumah sakit di NTB menyatakan bahwa ginjal Sri masih lengkap. Tetapi, memang ditemukan benda menyerupai selang yang terpasang didalam tubuh sri.

Benda itu untuk memperlancar aliran urin yang keluar.

Tubuh Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) meminta Sri kembali melakukan pengecekan di RS Polri Jakarta.

Seiring dengan itu, Kementerian Luar Negeri juga meminta rekam medis dari pihak rumah sakit di Qatar yang telah memeriksa Sri saat tersebut. Betul atau tidaknya dugaan pengambilan ginjal milik Sri dibuktikan perihal ini untuk.











Raja Salman

SHARE

Author

Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system