Ads

Orangutan yang diberi nama Reva ini diselamatkan dari persawahan milik warga di Kampung Pematang Gadung pada tanggal lima belas Januari 2017 silam


beritankri21.blogspot.com - International Animal Rescue (IAR) Indonesia bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I Ketapang, Komando Distrik Militer Ketapang dan Lembaga Pengelolaan Hutan Desa Pematang Gadung memulangkan 1  individu orangutan (Pongo Pygmaeus) betina ke Hutan Kampung Pematang Gadung, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Selasa (6/3/2017).

Orangutan yang diberi nama Reva ini diselamatkan dari persawahan milik warga di Kampung Pematang Gadung pada tanggal lima belas Januari 2017 silam. Ketika diselamatkan, kondisi Reva sungguh memprihatinkan. Kedua tangan dan keki Reva terikat dan tubuhnya ditemukan banyak luka.

Karena diikat terlalu lama, manager Animal Care IAR Indonesia, Ayu Budi Handayani mengungkapkan, kondisi Reva saat tersebut kritis dan kedua pergelangan kaki dan tangan bengkak

“Saat dilihat lebih tidak jauh, ternyata banyak luka di sekujur tubuhnya. Luka sobek yang parah terdapat di jempol kanan, jari tengah tangan kanan, lengan kanan belakang, jari tengah kaki luka beset di punggung, luka lebam bekas pukulan benda tumpul di bagian mata kanan dan dahi bagian kiri memar dan bengkak,” ujar Ayu, Rabu (7/3/2017).

Melihat kondisi Reva yang memprihatinkan, tim medis langung memberikan cairan infus dan suntikan anti paradangan. Selanjutnya orangutan ini dibawa ke Pusat Penyelamatan Orangutan IAR Indonesia di Sungai Awan, Ketapang.

“Pada saat itu kami tak yakin Reva bisa diselamatkan atau tak," ujarnya.

Saat dilakukan perawatan yang lebih intensif dan inspeksi yang lebih teliti dan dilakuan foto rontgen, Reva juga diketahui mengalami beberapa luka tembak senapan angin di beberapa bagian. Hasil foto rontgen Reva menunjukan ada peluru di pinggul kiri bagian belakang, paha kanan, tengkuk, punggung, pergelangan tangan kanan, dan jari tengah.

Selama 1, sesudah menjalani perawatan Kondisi Reva sekarang telah bagus, luka-lukanya telah pulih dan tingkat stressnya sudah berkurang jauh,” jelas Ayu.

Perilaku Reva juga masih liar, sehingga diyakini ia bisa tidak lambat beradaptasi ketika dikembalikan ke habitatnya.

Hutan Kampung Pematang Gadung seluas empat belas ribu ha ini adalah hutan desa terluas di Indonesia dan adalah rumah gede bagi berbagai populasi satwa liar. Hutan ini dipilih untuk pelepasliaran berdasarkan hasil survei tim IAR Indonesia pada tahun 2012 yang menyatakan bahwa Hutan Kampung Pematang Gadung dihuni oleh sekitar lima ratus individu orangutan.

Ketua Lembaga Pengelolaan Hutan Desa Pematang Gadung, Abadi menyebutkan, hutan dengan potensi keaneragaman biologi yang tidak rendah ini digadang-gadang untuk menjadi tujuan wisata berbasis ekologi di Kabupaten Ketapang.

Kegiatan pelepasan orangutan ini pun disambut positif oleh warga Kampung Pematang Gadung. Mereka sangat bersemangat melihat Reva pulang ke habitatnya.

"Mayarakat Desa Pematang Gadung memang meminta supaya Reva dilepas di Hutan Kampung Pematang Gadung. Kami menyambut baik dan sangat mendukung kegiatan pelepasan orangutan ini," tandasnya.

Abadi menambahkan, ekowisata memiliki peran penting sebagai upaya perlindungan dan pelestarian orangutan berbasis warga.

Selain usaha itu, ekowisata juga dikenal sebagai usaha peningkatan dan pengembangan ekonomi masyarakat dan juga upaya memperkenalkan bahwa peleatarian dan perlindungan tidak melulu hanya sebatas melindungi saja tetapi bisa juga mendapat nilai ekonomi dari kegunaan jasa lingkungan.

Sementara Letkol Inf Riko Haryanto, Komandan Distrik Militer 1203/Ketapang menyatakan keikutsertaan TNI dalam kegiatan pelepasan ini sekaligus menunjukkan komitmen dan dukungan TNI dalam kegaiatan konservasi.

“Kami dalam hal ini Kodim 1203/Ktp sangat mendukung kegiatan pelepasliaran orang utan ini di Hutan Kampung Pematang Gadung. Demi kesejateraan warga dan melindungi orangutan sebagai, lingkungan dilestarikan turut berkomitmen dan memberi kontribusi untuk

Kepala BKSDA Kalbar, Margo Utomo mengatakan, pelepasliaran orangutan berjenis kelamin betina itu adalah kegiatan translokasi dan pelepasliaran yg pertama di kawasan Hutan Desa Pematang Gadung pada tahun 2017.

Saat satwa keluar dari habitatnya dan mengganggu kebun warga Pematang Gadung, satwa tersebut berasal dari hasil penyelamatan di tempat yang sama








Raja Salman

SHARE

Author

Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system