
beritankri21.blogspot.com - Duta besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi wajib turun tangan menyelesaikan urusan Candaan penumpang Lion Air Aljohani Dakheel Allahwdah pada Rabu (8/3/2017).
Lantaran dianggap mengucapkan candaan mengenai bom sebentar sebelum pesawat tinggal landas dari Bandara Ngurah Rai Bali, warga negara Arab ini sempat diperiksa polisi
Osama datang di Hotel Maxone Swites Tuban, Kuta tempat polisi memeriksa Aljohani. Tak selang sejumlah lama, Osama kembali keluar bersama Wakapolda Bali Brigjen Alit Widana.
Osama mengatakan, ucapan yang berbau teror bom dari warganya itu sebenarnya tidak ada. Hanya kesalahpahaman semata dampak perbedaan bahasa antara warganya dengan penumpang lain asal Filipina
"Tidak ada ucapan bom atau yang lain, apalagi warga kami tak bisa berbahasa Inggris," kata Osama.
Baca: Soal Candaan Pesawat Bakal Meledak, Polisi Sebut Hanya Miskomunikasi
Namun, pihaknya bisa memahami bila polisi Indonesia lalu mengambil tindakan. Sesuai standar internasional pesawat mesti kembali kalau ada laporan seperti yang terjadi pada Lion Air.
"Wajar pesawat kembali dan serahkan masalahnya pada polisi," ungkapnya.
Osama menyebutkan, meski ada peristiwa seperti ini Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud tetap merasa aman dan nyaman berlibur di Bali.
Persiapan take off pukul 17.19 WITA dilakukan untuk diketahui pesawat Lion JT seratus lima itu. lalu pada pukul 18.57 Wita Pilot melakukan RTA (Return To Apron) atau balik ke Apron. Tepat pukul 19.00 Wita pesawat parkir di Apron.
Sesudah take off, pesawat bakal meledak
Asal Filipina tersebut langsung melapor ke kru pesawat, mendengar candaan tersebut penumpang Penerbangan dibatalkan oleh tidak mau ambil resiko pilot lalu memutuskan.
"Ada penumpang yg bercanda mengatakan pesawat akan meledak," kata Humas Bandara Ngurah Rai, Bali Arie Ahsanurrohim, Rabu (8/3/2017).
Sesuai mekanisme, pesawat dan penumpang diperiksa, dibantu oleh Tim Gegana dan aviation security.


0 comments:
Post a Comment