Ads

Arif diduga akrab dengan dan berhubungan baik dengan Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta Eksklusif Muhammad Haniv


beritankri21.blogspot.com - Country Director PT Eka Prima Ekspor Indonesia R Rajamohanan Nair mengaku pernah menemui adik ipar Presiden Joko Widodo (Jokowi), Arif Budi Sulistyo, di Solo, Jawa Tengah. Saat bertemu Arif, Rajamohanan membawa 2  koper berisi dana Rp satu koma  lima miliar.

Rajamohanan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Adisumarmo bareng sekretarisnya, Mustika Rani dan kawan bisnis bernama Rudi Priambodo.

"Waktu tersebut sekitar awal November 2016. Bapak (Mohan) bawa tas dan dua  koper yang ukurannya kurang lebih sama besar," kata Mustika dalam persidangan kasus spekulasi suap pajak PT EKP di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (13/3/2017).

Saat barang-barang memasuki x-ray Bandara Soetta, petugas Bandara sempat menanyakan isi koper yang dibawa Mohan. Lebih lanjut tak dipersoalkan mohan pun memaparkan koper itu berisi dana dan petugas.

Setelah sampai di Solo, Mohan, Mustika, dan Rudi dijemput Arif Budi Sulistyo. Lalu mereka makan malam bersama.

Menurut Mustika, keesokan harinya ia dan Mohan kembali ke Jakarta. Tetapi, Mohan tidak lagi membawa 2  koper yang dibawa. Walau demikian, tidak ada saksi yang menjelaskan dana tersebut diberikan kepada Arif.

 menurut Rudi, keinginan untuk membeli tanah dan berbisnis kacang mete diutarakan mohan hanya.

Dalam persidangan sebelumnya, saksi yang dihadirkan jaksa KPK yakni Manager Finance PT Eka Prima Ekspor Indonesia, Yuli Kanastren, menjelaskan bahwa saat ke Solo, Mohan membawa uang tunai sebesar Rp 1,5 miliar.

Saat dikonfirmasi, Mohan menjelaskan bahwa dana Rp 1,5 miliar itu untuk kepentingan bisnis kacang mete dan membangun pabrik di Wonogiri. Menurut Mohan, uang tunai itu disiapkan untuk membayar calo-calo tanah di kampung.

Dalam surat dakwaan, Arif diminta bantuan oleh Country Director PT EKP R Rajamohanan Nair untuk menyelesaikan permasalahan pajak yang dihadapi PT EKP di tingkat Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing (KPP PMA) Enam .

Arif diduga akrab dengan dan berhubungan baik dengan Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta Eksklusif Muhammad Haniv.

Dalam masalah pajak PT EKP, pertemuan diadakan dia juga disebut pernah dengan Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi.

Tidak lama sesudah pertemuan Arif dan Dirjen Pajak, Kepala KPP PMA Enam  Johnny Sirait membatalkan surat Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) PT EKP.

Selain tersebut, Kepala Kanwil DJP Jakarta Eksklusif M Haniv atas nama Dirjen Pajak mengeluarkan keputusan pembatalan tagihan pajak terhadap PT EKP.

Dengan demikian, tunggakan pajak PT EKP sebesar Rp lima puluh dua koma  tiga miliar untuk masa pajak Desember 2014, dan Rp dua puluh enam koma  empat miliar untuk masa pajak Desember 2015, menjadi nihil.






SHARE

Author

Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system