Ads

Polisi sebelumnya mengaku sudah mengantongi identitas yang diduga sebagai pelaku penyiraman air keras terhadap Novel


www.beritankri21.blogspot.com -Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mempertanyakan keseriusan Kepolisian dalam menangani kasus pencaplokan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

Karena, sampai hari ke-26 polisi belum juga mengungkap pelaku teror itu terhadap penyidik senior tersebut.

Padahal, Kepolisian melewati Detasemen Khusus (Densus) delapan puluh delapan Antiteror terbilang tidak lambat jika membongkar kasus teroris, yang relatif tidak gampang.

"Kan seharusnya gampang. Densus mendadak nangkap teroris dan kemudian bisa sebut jaringannya dengan gampang," kata Dahnil di sela kegiatan Apel Menggembirakan Kebangsaan dan Kesiapsiagaan Bencana Nasional yang diselenggarakan di halaman GOR Tri Dharma Petrokimia, Gresik, Jawa Timur, Minggu (7/5/2017).

Polisi sebelumnya mengaku sudah mengantongi identitas yang diduga sebagai pelaku penyiraman air keras terhadap Novel.

Oleh sebab tersebut, menurut Dahnil, seharusnya kasus ini telah ada titik tidak gelap.

"Ini ada dua  orang lalu ada CCTV tetapi enggak bisa ditangkap, nah ini ada yang janggal," tambah dia.

Dahnil menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera turun tangan dan membentuk tim investigasi gabungan.

Sebab kami curiga ada pihak lain yang memang sengaja mengulur dan tidak ingin menangkap penyiram air keras terhadap Novel, ini momentum, bila perlu bentuk tim independen untuk mengusut kasus ini

Menurut Dahnil, komitmennya dalam merespons kasus ini ditunjukkan oleh presiden harus. Jangan sampai takdir kasus ini mangkrak seperti yang terjadi pada masa pemerintahan sebelumnya.

Sekadar mengingatkan, pada 8 Juli 2010, Aktivis Indonesia Corruption Watch, Tama Satya Langkun, dianiaya oleh dua  orang di area Duren Tiga , Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pelakunya hingga saat ini tak pernah terungkap.

"Pak SBY ( Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI saat itu) dulu enggak bisa menangkap pembacok Tama. Masa sekarang Pak Jokowi juga enggak bisa temukan. Berarti, apa bedanya dengan SBY," kata ia.

Seusai shalat Subuh di Mesjid Al-Ihsan dekat rumahnya di kawasan Kelapa Gading, novel disiram cairan kimia pada 11 April lalu oleh orang tidak dikenal






SHARE

Author

Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system