
www.beritankri21.blogspot.com - 4 orang anggota TNI Angkatan Darat mati dan 8 orang anggota lainnya terluka dampak kecelakaan dalam latihan tembak yang terjadi saat latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Natuna, Kepulauan Riau.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen Alfret Denny Tuejeh membenarkan informasi itu, saat dikonfirmasi.
"Tersebut benar telah terjadi kecelakaan. Korban ada 12 orang, yang mati 4 dan yang luka-luka ada 8 orang," kata Alfret Denny Tuejeh, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/5/2017).
Alfret menyatakan, penyebab mati dan lukanya beberapa prajurit TNI AD tersebut saat dilakukan latihan menembak meriam.
Diduga sebab kesalahan pada alat di meriam, sejumlah prajurit tadi mati dan terluka diakibatkan oleh terjadi kecelakaan yang.
"Penyebabnya di meriam tersebut ada pembatas kan, meriam tersebut kan bisa putar ya. Nah, tersebut pembatasnya tidak berfungsi. Sebab pembatasnya tak berfungsi, sehingga terjadi insiden tersebut," ujar Alfret.
Menurut ia, penyebab pastinya sedang diselidiki. Sudah ada tim dari Polisi Militer Angkatan Darat (POM AD) setempat yang sedang menginvestigasi.
"Untuk lebih jelasnya kami sedang direalisasi kajian dari Polisi Militer setempat," ujar Alfret.
korban-korban mati, lanjut Alfret, sudah dibawa ke kediaman duka masing-masing. Sedangkan korban luka dievakuasi ke rumah sakit terdekat.
Soal bantuan untuk korban fenomena ini, Alfret menyebut TNI sudah memiliki prosedurnya.
"Kami sudah ada aturan, ketentuan, dan prosedurnya. Jika terjadi seperti tersebut sudah ada yang mengurus, itu seluruh telah diatur
Latihan PPRC ini dikenal sebagai latihan gladi ke dua . Acara puncak rencananya akan digelar pada tanggal sembilan Juni 2017 mendatang. Latihan ini disebut gabungan tiga matra dari Angkatan Darat, Laut dan Udara.


0 comments:
Post a Comment