
www.beritankri21.blogspot.com - Presiden Joko Widodo menyebutkan, situasi politik yang cenderung memanas di Indonesia sejak 8 bulan terakhir bisa dipetakan menjadi dua kepentingan saja, yaitu terkait kekuasaan politik dan ekonomi yang terganggu.
"Ini framing situasi menuju 2019 (Pemilu 2019). Ada dua kepetingan, yakni kepentingan kekuasaan politik dan kepentingan bisnis yang tak nyaman," ujar Presiden dalam silaturahim dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (17/5/2017).
Untuk kepentingan kekuasaan politik, Jokowi tak merinci.
Karena beberapa langkah yang dilakukan pemerintah, jokowi merinci kepentingan bisnis yang tidak nyaman
Jokowi menyebut lima perihal yang dilakukan pemerintah dan membuat beberapa pihak merasa tak nyaman atau terganggu kepentingannya.
Lima hal tersebut adalah penindakan dan penenggelaman kapal-kapal yang melakukan pencurian ikan atau illegal fishing.
Berikutnya adalah pembubaran Petral yang dilakukannya di awal-awal pemerintahannya, rencana pembangunan kilang, pengaturan soal pangan dan distribusinya, dan terakhir soal daging.
"Kepada Menteri ESDM, tugasnya pertama-tama adalah membubarkan Petral dan membangun kilang. Di 2 hal ini, kepentingannya banyak banget. Saya akan masuk sampai ujung ke siapa. Kita tahu diputar-putar terus untuk urusan ini," ujar Jokowi.
Karena dari sisi hulu, mengenai daging, Jokowi menyebut, pembenahan dilakukan


0 comments:
Post a Comment