Ads

Bentrok Antar Ormas FPI Dan Gawai Dayak di Kalimantan Barat , FPI Yang Sedang Melakukan Aksi Bela Ulama Akhirnya Kabur !!!


www.beritankri21.blogspot.com Aksi Bela Ulama Yang Diselenggarakan di Kalimantan Barat, alhasil bentrok dengan aksi Gawai masyarakat dayak, hal-hal ini walau sudah diantisipasi dengan pihak keamanan ternyata alhasil bentrok juga, hal ini dikenal sebagai imbas adanya masyarakat warga yang ternyata bergesek, yaitu yang bersedia mendemo Gubernur Cornelis dengan tajuk Bela Ulama, dan Aksi Gawai Warga Dayak yang sudi menyerukan hari kebangkitan nasional, sampai saat ini masih belum jelas apa yang membuat terjadinya bentrokan, tetapi pengamanan sudah ketat dan siap

Perihal ini padahal sudah diantisipasi sebelum adanya kegiatan, dimana aneka satuan aparat bahkan TNI telah dilokasi

Pengamanan oleh ribuan aparat gabungan TNI/Polri mendapat apresiasi dari masyarakat. Usaha aparat itu diharapkan dapat membuat situasi tetap normal.

Ainul contohnya. Masyarakat Kampung Durian ini menilai pengamanan yang dilakukan itu sungguh baik dan perlu guna mencegah terjadinya pertikaian 2  kelompok. Ia mengapresiasi langkah aparat yang cukup sigap dalam mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Biar kota kita aman, bagus, karena Sebab, lanjut ia, warga memerlukan rasa aman supaya segala aktivitas bisa berjalan dengan baik. Apalagi saat ini bertepatan dengan event adat istiadat Pekan Gawai Dayak.

Dia juga mengingatkan bagi pihak yang sedang menggelar pawai dan gawai supaya tetap memperhatikan rasa aman. Menurutnya, perselisihan dan atau ketegangan antarkelompok yang sempat terjadi lebih baik diselesaikan dengan cara dialog.

Masyarakat lainnya, Hariadi pun tidak mempermasalahkan pengamanan yang dilakukan aparat. Sebab, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kesiapan polisi dalam mengantisipasi perihal yang tak diinginkan saat berbagai macam isu tersebar luas. Berarti Insya Allah bise aman kalau udah ade pengamanan Dia berharap pengamanan itu tidak mengganggu aktivitas dan jalur pawai yang telah dijadwalkan.

Wandra Irfandi, seorang masyarakat lain juga berpendapat senada. Kalau jumlah aparat yang dikerahkan mencapai ribuan orang dipermasalahkan oleh dia tak terlalu. Sebelum melakukan pengamanan, polisi telah mempunyai analisis khusus "Kadang kala polisi berlebihan menanggapi situasi, tetapi mungkin itulah analisis dari kepolisian,” katanya.

sementara itu, Demanhuri, seorang warga lain berpendapat, pengamanan yang melibatkan ribuan personel polisi dan TNI terkesan berlebihan. Apalagi sampai mendatangkan ratusan personel Brimob dari Jakarta. Soalnya, kondisi yang ada di Kota Pontianak sekarang dinilainya aman-aman saja.

Namun dia tidak memungkiri bahwa langkah yang dilaksanakan aparat ini didasari oleh pertimbangan khusus. “Sebagai orang awam kita heran ada apa? Sementara kondisi sekarang aman-aman saja. Tidak perlu lah sampai didatangkan dari jauh-jauh (Brimob). Tapi mungkin juga aparat punya indikator sendiri, kita tak tahu,” ujarnya.

Hanya saja, kata Demanhuri, pengerahan ribuan personel pengamanan terkesan tidak sejalan dengan semangat Deklarasi Damai para tokoh warga, tokoh agama dan tokoh adat yang sudah direalisasikan beberapa waktu kemudian di Polda Kalbar.

“Jadi bagaimana dengan komitmen perdamaian itu? Seharusnya tokoh-tokoh yang ikut deklarasi damai itu dapat menindaklanjutinya ke level basis massa masing-masing. Sampaikan ke tingkat bawah biar semua bisa damai. Dengan demikian, pengamanan tak perlu berlebihan,” jelasnya.

Mengenai aksi pada 20 Mei, menurutnya hal tersebut lumrah terjadi mengingat hari tersebut dikenal sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Di setiap Hari Kebangkitan Nasional, sejak zaman Soekarno, aksi-aksi dan seremonial-seremonial selalu ada. “Tersebut telah konsekuensi kita sebagai negara demokrasi,” ujarnya.

sementara itu Kabidhumas Polda Kalbar, AKBP Sugeng Hadi menyebutkan bahwa pihaknya sudah merencanakan pengamanan untuk mencegah dan mengantisipasi segala potensi kerawanan yang bisa mengganggu kelancaran Pekan Gawai Dayak dan Pawai Besar dalam Aksi Damai 20 Mei ini.
[ads-post]
Polresta Pontianak Kota di-back-up Polda Kalbar dan Korbrimob Polri mengimplikasikan kekuatan 2.061 personel (belum termasuk TNI). Pada Sabtu (19/5), Apel Gelar Pasukan Polri, TNI serta Badan terkait, telah direalisasi di Alun-alun Kapuas dipimpin langsung Kapolresta Pontianak Kota Kombes (Pol) Iwan Imam Susilo, Walikota Pontianak Sutarmidji dan Dandim 1207/BS Kolonel Infanteri Jacky Ariestanto.

Pada Sabtu (19/05) pagi, personel pengamanan sudah akan ditempatkan di titik-titik tempat pengamanan yang dilewati rute pawai dan tempat kegiatan utama, untuk memantau kesiapan sekaligus mengenali lingkungan sekitar.

Sementara tentang penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian, menurutnya personel harus menerapkan fase-fase penanganan massa sesuai dengan standar operating procedure (SOP) dan protap. Di antaranya dengan pendekatan tak menggunakan senjata api, sampai fase kelima menggunakan security barier, water canon dan gas air mata.

Pembakaran kalau aksi telah anarkis Senjata ini sebatas melumpuhkan. Tahapan ini dilakukan untuk memberikan rasa aman kepada warga,” pungkas Kabidhumas Polda Kalbar.

Seperti diwartakan, ada rencana aksi pada 20 Mei 2017. Aksi tersebut dipicu oleh isi pidato Gubernur Kalbar, Cornelis beberapa waktu lalu yang dinilai provokatif. Aksi memprotes pidato tersebut telah beberapa kali berlangsung.

 para tokoh warga, penandatanganan deklarasi damai yang difasilitasi Polda sudah dilakukan tokoh agama dan organisasi kemasyarakatan. Gubernur Kalbar, Cornelis pun sudah mengklarifikasi tentang video pidato dirinya yang sudah tersebar di media sosial. Sementara, pada 20 Mei, juga diselenggarakan Gawai Dayak di Rumah Radakng.

Saat kesalahan itu dilimpahkan kepada gubernur KALBAR CORNELIS, dan tentu sungguh lucu Jika di negara ini sudah ada badan hukum sendiri, atas dasar apa mereka bertindak sebagai pembela islam apakah Polisi Merasa Dihormati, paling tidak itulah menjadi dasar kuat masyarakat Banyumas tidak ingin penuh kehadiran FPI di kotanya, Untuk Kota Anda Bagaimana ?? Mari Kita Baca Keadaan Banyumas yang tanpa ada FPI




SHARE

Author

Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system