
www.beritankri21.blogspot.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto tak mau berkomentar mengenai Rizieq Shihab yang urung menjalani proses hukum dan memilih mencari perlindungan di luar Indonesia.
Petinggi Front Pembela Islam (FPI) tersebut terseret dalam kasus"chat" WhatsApp diduga berkonten pornografi.
Saat diwawancarai oleh beberapa wartawan selesai diskusi 'Memperteguh Keindonesiaan' di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2017), Wiranto menjawab pertanyaan wartawan terkait upaya pemerintah membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia melewati penerbitan Perppu.
Namun, dia tidak menjawab saat seorang wartawan meminta komentarnya mengenai keberadaan Rizieq Shihab.
Ia memilih untuk berjalan menjauhi kerumunan wartawan dan beralasan harus segera pergi untuk menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
"Minggir dulu ya, aku sudah selesai," ujar Wiranto.
Sejumlah wartawan mencoba untuk mewawancarai Wiranto yang berjalan menuju mobilnya.
Akan tapi, Wiranto tetap bungkam.
Setelah berjalan adekat dari kerumunan wartawan, Wiranto sempat berhenti dan berbicara dengan Menkominfo Rudiantara beberapa saat, sebelum kembali melangkah menuju mobil dinasnya.
Kedekatan
Wiranto dan Rizieq diketahui mempunyai kedekatan.
Sebelum reformasi 1998, ia dan Rizieq sudah menjalin persahabatan sejak
Pernyataan tersebut ia ungkapkan usai pertemuannya dengan Rizieq Shihab pada Kamis (9/2/2017) di rumah dinasnya, Jalan Denpasar Nomor C3/9, Kuningan, Jakarta Selatan.
"Tamu yang datang ke kediaman aku ini teman-teman lama. Utamanya Habib Rizieq," ujar Wiranto setelah pertemuan.
Rizieq tak sendirian. Ia didampingi oleh sejumlah tokoh di Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI).
Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir tergolong di dalamnya.
Datang sekitar pukul 15.30 WIB, Rizieq dan kawan-kawan menjelaskan apa yang akan direalisasikan mereka di pusat Jakarta pada sebelas Februari 2017.
sementara itu, pada Selasa (16/5/2017) kemarin, Kapitra Ampera, kuasa hukum Rizieq Shihab, menyebut, kliennya berkomunikasi dengan tidak sedikit pihak yang berseberangan dengannya dalam Pilkada DKI.
Karena, Rizieq meyakini ia dikriminalisasi atas kekalahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI.
Kapitra mengatakan, Rizieq telah bertemu dengan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, Polri dan Menko Polhukam Wiranto.


0 comments:
Post a Comment