Ads

Presiden Joko Widodo pun tidak ingin jalan mulus investasi di dalam negeri tersebut bergeser dari isu kenaikan perekonomian ke isu politis


www.beritankri21.blogspot.com Dunia mulai mempercayai Indonesia sebagai negara ramah investasi. Presiden Joko Widodo pun tidak ingin jalan mulus investasi di dalam negeri tersebut bergeser dari isu kenaikan perekonomian ke isu politis.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (22/5/2017), Presiden Jokowi telah menginstruksikan Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN dan seluruh Kepala Pegawai TNI untuk mencegah pergeseran isu itu.

"Saat ini ini mencuat persepsi Indonesia terdistraksi atau kita makin khawatir apabila aspek-aspek isu politik mendominasi pada penanganan investasi di dalam negeri," ujar Sri selesai rapat.

"Presiden kemudian menginstruksikan kepada Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN, dan seluruh jajaran dari Kepala Karyawan TNI untuk ikut serta memaparkan secara simpel mengenai mengapa pemerintah melakukan berbagai macam kegiatan investasi," lanjut dia.

Mereka diminta menjelaskan bahwa apa yang dilakukan investor-investor tersebut adalah untuk membangun Indonesia, bukan untuk mengancam Indonesia.

Sri Mulyani menambahkan, perihal yang mesti disampaikan secara sederhana kepada masyarakat, yaitu bagaimana investasi, baik dari swasta dalam negeri atau negara lain bisa membuka kesempatan kerja dan membuat Indonesia tidak lagi tertinggal di bidang infrastruktur ketimbang negara yang setingkat.

"Jadi, kami akan mengimbangi kemajuan di bidang ekonomi dan sosial dengan penanganan politik serta hukumnya. Dengan demikian, kita berharap investasi dan pertumbuhan ekonomi dirasa bukan ancaman bagi bangsa Indonesia, namun peluang seluruh warga untuk berpartisipasi dan kita juga menjadi akuntabel," ujar Sri.

Pemerintah juga terus berkomitmen mengedepankan asas transparansi dalam hal investasi, khususnya investasi asing yang masuk ke Indonesia.

Bahkan, pemerintah siap menjelaskan ke warga secara detail dampak investasi bagi rakyat.

"Setiap investasi bakal kami jelaskan, dananya dari mana? Bentuknya dalam ekuitas, di neraca yang mana? BUMN atau neraca pemerintah? Biar kita bisa memaparkan kepada masyarakat, dan bagaimana progres ini mesti diikuti secara detil

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menegaskan, kehadiran Presiden di beberapa konferensi level tinggi, pertemuan dengan pengusaha hingga kunjungan kenegaraan ke belahan dunia itu merupakan murni demi mengupayakan ekonomi nasional tumbuh lebih baik lagi.

"Memang, Presiden semata-mata mau ekonomi tumbuh menjadi baik dan apa yang telah dilakukan oleh Bu Sri Mulyani ini momentumnya akan bisa terjadi," ujar Pramono.

Misalnya saat melawat ke Beijing, China pada empat belas Maret 2017. Hanya satu  hari di sana, Presiden Jokowi menghadiri 'One Belt One Road Forum', satu jalur sutera modern yang digagas pemerintah China.

Selain tersebut, Presiden Jokowi bertandang ke Arab Saudi pada dua puluh satu Mei 2017 kemarin. Presiden menghadiri Konferensi Level Tidak rendah Arab Islamic Amerika di Riyadh.

Kata Panglima TNI

Merespons instruksi itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku akan mencari langkah-langkah bagaimana masyarakat mendapat pengertian yang baik bahwa investasi itu bukanlah ancaman.

"Ya nanti kami cari triknya. Namun yang jelas, investasi itu bukan hutang. Bukan utang," ujar Gatot di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Senin.

Eksklusif soal investasi asing, Gatot menegaskan bahwa itu merupakan hal yang wajar.

Dari sisi ekonomi, investasi asing mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, dengan pola investasi yang direalisasikan pemerintah Jokowi-JK saat ini, pembiayaan juga tak dibebankan sepenuhnya kepada negara.

"Ya namanya orang ingin berbisnis di sini, berguna untuk negara, kok mengancam? Tersebut bagaimana? Yang (merasa terancam) itu yang merasa disaingi. Gitu kan?" ujar Gatot.

"Lagipula orang berlomba-lomba untuk (berinvestasi) di Indonesia. Negara A datang, negara B datang, ya biasa itu," lanjut dia.

Gatot juga menyebut, investasi tentunya berimbas positif bagi warga. Projek hasil investasi tersebut bisa dirasakan oleh warga. Selain tersebut, tentunya ada lapangan kerja terbuka dari investasi tersebut.

Karena tersebut, oleh Tentunya ada," ujar Gatot.

"Misalnya nikel. Mau dibuat pabrik. Apa saja turunannya. Sawit yang tadinya keluar CPO, kemudian ada sabun dan segala macam. Itu kan pasti menguntungkan bagi rakyat. Ya tenaga kerja (terserap) minimal," lanjut ia.
SHARE

Author

Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system