
www.beritankri21.blogspot.com - Mereka mendapatkan perintah langsung dari kelompok ISIS di Suriah, Aparat keamanan telah mengetahui akan ada aksi, cuma Kapan dan Dimana yang masih Misteri!"
Pernyataan ini aku dapatkan dari dua pemerhati Intelijen. Pertama dikenal sebagai Iman Soleh dari Universitas Padjadjaran, Bandung, dan yang kedua merupakan Wawan Purwanto, tim pakar Intelijen dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Rabu (24/5/2017), saat fenomena, sebetulnya saya masih berada di Bali untuk sebuah wawancara Khusus dengan salah seorang tokoh politik yang kiprahnya kontroversial.
Aku baru kembali akhir pekan. Bukan sebab kejadiannya yang membuat saya memutuskan segera kembali dari Bali, tetapi sebab pertanyaan mendasar yang mencuat di benak aku terhadap pernyataan di atas tadi.
Pertanyaan yang berputar di kepala saya adalah bagaimana langkah-langkah mereka menerima perintah langsung dari pimpinan ISIS di kota Raqqa, Suriah? Bukankah segala macam langkah-langkah bisa di tap, atau intercept, atau sadap, atau apapun istilahnya.
Pendek kisah aku memutuskan untuk segera balik ke Jakarta dan menyusun wacana serta data untuk melakukan perjalanan ke Bandung, Jawa Barat, bersama tim Aiman yang sudah mulai kelelahan.
Ketika saya berikan kata kunci ini, tim Aiman seolah mendapat second wind. Mereka seketika semangat untuk kembali memulai persiapan program AIMAN dari nol untuk diputar di televisi tiba-tiba pekan ini.
Akhir pekan, 2 hari kemudian, tibalah saya di Bandung dari Bali. Sebelumnya, aku mendapatkan 2 tempat yang akan aku tuju. Pertama adalah tempat pelaku Bom Bunuh Diri, Ichwan Nur Salam.
Kedua merupakan tempat tinggal Jajang, yang dikatakan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menjadi pimpinan tertinggi kelompok Teroris Bandung Raya.
Jajang adalah bagian dari JAD (Jamaah Ansharut Daulah) - sebuah organisasi yang kerap melakukan aksi teror di Indonesia dan sudah bersumpah setia (bai’at) dengan Negara Islam Irak & Syam (ISIS).
Jaringan Bandung pimpinan Jajang ini diduga dikenal sebagai sel aktif yang produktif. Sebagian pelaku Bom Thamrin awal 2016 kemudian merupakan kaki tangan Jajang.
Aksi teror lain yang dilakukan kelompok ini merupakan Bom Cicendo yang gagal diledakkan di tempat yang dituju sejumlah bulan kemudian.
Sebagian kumpulan teroris ini digulung Polisi di Waduk Jatiluhur akhir 2016 kemudian. Aksi kelompok Jajang semuanya terjadi dan mengarah di Ibu Kota.
Luar biasa!
Penelusuran di Bandung
Tempat pertama yang saya datangi dikenal sebagai rumah Ichwan di Batununggal, Kota Bandung Jawa Barat. Ichwan dikenal sebagai warga asli Batununggal. Nenek hingga Ibunya adalah masyarakat asli di sana. Lokasi rumahnya ada di belakang pasar di kawasan tersebut.
Tempat kedua yang saya datangi dikenal sebagai rumah Jajang di Desa Padaasih, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

0 comments:
Post a Comment