www.beritankri21.blogspot.com - Kabag Ops Korps Brimob Kombes Pol Waris Agono menjelaskan alasan pembubaran aksi massa pendukung Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Mako Brimob, Kelapa 2 , Depok, Kamis (11/5/2017).
Ia menyebut, sesuai ketentuan Undang-undang, pada hari tidak kecil keagaman dilarang adanya penyampaian pendapat di muka umum. Untuk diketahui, Kamis ini adalah Hari Raya Waisak.
"Undang-undang nomor sembilan tahun 1998 tentang penyampaian pendapat di muka umum itu ada mengatur bahwa hari-hari gede keagamaan itu dilarang menyampaikan pendapat di wajah umum," jelas Waris.
Dia pun memberikan pengertian kepada massa pendukung biar ingin membubarkan diri dari Mako Brimob.
"Jadi ini sebetulnya kan kita membelajarkan kepada masyarakat masyarakat, bahwa ini dikenal sebagai Hari Raya Waisak ya, hari raya umat Budha. Kita mesti toleransi kepada umat Budha, lalu juga kan ini dilarang oleh undang-undang," terangnya.
Walau masa pendukung Ahok berulang kali mengatakan aksi yang dilakukan bukanlah bentuk unjuk rasa. Tetapi, aksi solidaritas semacam tersebut pun dianggap melanggar ketentuan Undang-undang.
"Kan bentuk-bentuk penyampaian pendapat dimuka umum itu ada yang dukungan, ada yang tratikal, ada yang karangan bunga ya segala macem, nah tersebut kan mengganggu," terangnya.
Menurutnya, aspirasinya disampaikan sejauh yang diketahui aparat keamanan telah mencoba bersikap kooperatif terhadap para pendukung Ahok dan masih memberikan peluang untuk.
"Kita memberikan inisiatif sesungguhnya, kami lakukan diskresi kepolisian dengan maksud biar masyarakat paham keadaannya Pak Ahok walaupun melewati suara," pungkasnya.
Author
Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.
0 comments:
Post a Comment