
www.beritankri21.blogspot.com - Dukungan bagi Basuki Tjahja Purnama alias Ahok juga berlangsung di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Ratusan warga dengan kostum kotak-kotak dan merah berkumpul di Lapangan Merdeka, Jumat (12/5/2017) dari sore sampai pukul 21.00 WIB.
Di bawah kaki tiang bendera di lapangan itu, masyarakat satu per 1 meletakkan dan menyalakan lilin.
“Ahok simbol pelayanan untuk rakyat. Ia orang yang tak memprioritaskan dirinya,” kata Ina Ucok, salah seorang peserta aksi.
Ina Ucok mengaku murung dan sakit hati karena Ahok yang seorang pekerja untuk rakyat harus dipersalahkan oleh kasus itu.
Menurut Ina, kasus yang mendera Ahok dipaksakan, sehingga memunculkan spekulasi ada pihak yang hendak merusak keutuhan RI.
“NKRI harga mati. Ini prinsip yang tak bisa diubah. Selama berada di bawah Pancasila, beda pendapat harusnya boleh
Ina Ucok sampai di sana dengan belasan kawan sekomunitasnya dari etnis Batak di Balikpapan. Mereka datang mengenakan kaos merah dan beberapa mengikat kepala dengan kain merah putih, sementara di tangan masing-masing membawa sebuah lilin.
Ina Ucok dan komunitasnya satu dari ratusan massa yang menyemut di lapangan Merdeka, meluber hingga ke jalanan utama.
Mayoritas mengenakan baju merah atau kotak-kotak. Kehadiran mereka seolah tanpa koordinator lapangan.
Walaupun begitu, mereka sabar menunggu sampai jumlahnya tidak sedikit dan memenuhi jalanan dan pinggir lapangan.
Mereka berkumpul semenjak pukul 17.00 WIB. Lantaran hujan tiba-tiba mengguyur Balikpapan, massa sempat bubar sesaat Mereka kembali ke bawah tiang bendera beberapa saat lalu. Hujan ringan tak menghalangi aksi mereka.
Di bawah tiang itu, mereka spontan menyalakan lilin, menyanyikan lagu kebangsaan seperti Indonesia Raya, Indonesia Pusaka, hingga Rayuan Pulau Kelapa. Mereka juga mengacungkan poster kecil bertulis "NKRI Harga Mati" hingga poster tidak besar bergambar Ahok dengan tulisan "Se-Balikpapan Justice for Ahok".
Massa semakin banyak dan menyemut sampai lewat pukul 21.00 WIB. Massa yang semakin tidak sedikit tersebut terus meletakkan lilin di bawah kaki tiang bendera.
Salah seorang peserta aksi, Samuel Watimena, mengatakan, aksi ini adalah spontanitas masyarakat. Menurut Samuel, kehadiran masyarakat adalah bentuk keprihatinan terhadap situasi yang mengancam persatuan dan kesatuan.
“Kami terpanggil sebab kami melihat situasi yang sangat memprihatinkan di negeri ini. Di sini kita tak ngomong soal Ahok saja, namun kami prihatin terhadap kelompok radikal yang ingin mengganti (ideologi),” kata Samuel.
“Sama dengan gerakan di semua provinsi. Bunyi Balikpapan harus ada,” kata Samuel.
Sementara Toni, peserta aksi lain, menyebut, kehadirannya bukan hanya memberi dukungan pada Ahok, tapi juga pada pemerintah Joko Widodo saat ini. Dia merasa, situasi politik sekarang sedang berupaya mengganggu pemerintahan yang sah. “Banyak yang terganggu,” kata Toni.

0 comments:
Post a Comment