
beritahotnkri.blogspot.com Sebuah aksi penembakan di dalam mesjid di Kota Quebec, Kanada, saat shalat malam, Minggu atau Senin WIB, menyebabkan 6 anggota jemaah tewas.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau langsung mempertegas, penembakan tersebut merupakan bentuk teror terhadap umat Muslim.
Polisi mulanya menangkap dua orang yang dituduh bertanggung jawab atas serangan itu. Tetapi belakangan, cuma 1 orang yang ditetapkan sebagai tersangka.
Saat penembakan, lebih dari lima puluh orang berada di masjid yang terletak di kompleks pusat kebudayaan Muslim di Quebec itu.
Berdasarkan informasi terkini yang diturunkan Kantor Berita AP, Selasa (31/1/2017), selain 6 korban mati, masih ada 5 orang dalam kondisi kritis dan dua belas orang yang terluka ringan.
Keterangan ini diberikan oleh jubir rumah sakit University of Quebec, Genevieve Dupuis.
Dia menyebutkan, korban mati berumur 35-65 tahun
PM Trudeau dan Premier Quebec Philippe Couillard sama-sama melontarkan kritik tajam atas aksi terorisme ini.
Terlebih lagi, mereka menilai, perbuatan tersebut terjadi di tengah meningginya tensi dunia atas kebijakan Presiden Amerika Perkumpulan Donald Trump.
Trump melarang warga dari 7 negara Muslim untuk masuk ke AS. Arus pengungsi yang masuk ke negara tersebut dihentikan dia juga.
Reaksi keras dari warga AS dan juga warga dunia langsung ditimbulkan kebijakan ini.
Karena keyakinan mereka, di hadapan parlemen, Trudeau dengan tegas menyebut, korban-korban secara murni dijadikan sasaran
Selanjutnya, kepada satu juta warga Muslim di Kanada, Trudeau mengatakan, "Kami bareng kalian."
"Ada 36 juta masyarakat di negeri ini yang hatinya terluka efek aksi tersebut," ujar ia.
Sebelumnya, panitera di pengadilan setempat, Isabelle Ferland, menyebutkan, ada 2 tersangka dalam serangan ini.
Mereka adalah Alexandre Bissonnette dan Mohamed el Khadir.
Namun, belakangan, polisi menyatakan, El Khadir tak ikut andil dan hanya dijadikan sebagai saksi.
Satu orang tersebut ditangkap di lokasi fenomena dan satu lainnya di tempat lain dekat dari masjid.
Pelaku tersebut ditangkap di dalam mobilnya yang berhenti di satu jembatan di tidak jauh d'Orleans. Dari sana, dia menelepon nomor 911 sambil menyebut bahwa dia sudi bekerja sama dengan polisi.
Kini, polisi tidak meyakini bahwa masih ada tersangka pelaku lain. Kendati demikian, mereka mengaku masih terus melanjutkan penyidikan.
Saat kejadian, saksi mata yang juga imam masjid setempat menyebut, tidak kurang dari tiga orang bersenjata yang melepaskan tembakan ke arah jemaah.

0 comments:
Post a Comment