
beritahotnkri.blogspot.com Saat dibangunkan oleh anggota Sabhara Polres Nunukan, terlihat masih terkantuk-kantuk
Ipin bersama Besar (13) dan Wahyu (9) mengaku sudah sering tidur menggelandang di warung penjual nasi goreng yang sudah tidak buka. Ketiganya mengaku tidak mau pulang ke rumah lantaran kurangnya perhatian dari orangtua masing masing.
Ipin mengaku tinggal di Nunukan bareng neneknya sebab ditinggal ibunya merantau ke Malaysia. Sementara bapaknya mendekan di Lapas Nunukan lima tahun terakhir lantaran tersandung kasus sabu-sabu.
”Kami berteman sudah lama semenjak sekolah SD. Semenjak kelas 2, kami semua putus sekolah
Cerita Akbar dan Wahyu tidak beda tidak dekat dengan Ipin. Meski masih memiliki keluarga, keduanya mengaku kurang perhatian dari orangtua masing-masing sehingga memilih menggelandang.
Akbar mengaku kerja membantu di pencucian motor untuk mendapat dana, sementara Wahyu menumpang hidup dari Besar.
Sebab nggak dijemput bapak, aku nggak pulang Bapak aku sopir taksi,” ujar Besar.
Komandan Patroli Sabhara Polres Nunukan Ipda Sunarta mengatakan, pihak kepolisian mendapat laporan dari masyarakat yang melihat telah dua hari terakhir yang melihat adanya tiga anak di bawah umur yang selalu tidur di bawah meja penjual nasi goreng. Ketiganya bakal dibawa ke Polsek Nunukan Kota untuk dimintai keterangan dan bakal memanggil orangtuanya untuk menjemput mereka.
“Kita akan paggil orangtuanya. Sementara kita bawa ke polsek, kenapa sampai dua hari tidur disini tak dicari,” ujarnya.

0 comments:
Post a Comment