beritahotnkri.blogspot.com -Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Woyla Napai Barat, Aceh Barat, telah dibanjiri sejak 2010.
Tapi pada tahun 2016, sekolah telah 15 kali banjir, sehingga kegiatan belajar mengajar sering terhenti.
"Memang, kita sering membanjiri sekolah sejak beberapa tahun yang lalu, namun pada tahun 2016 dan menyumbang 15 kali banjir, sehingga siswa belajar akivitas terhenti karena banjir," kata M. Jamin, kepala SD Negeri Napai kepada Kompas.com , Kamis (26/01 / 17).
Menurut Jamin, SD Negeri Napai terletak di pedalaman Aceh Barat dilanda banjir setinggi 2 meter dan bertahan selama satu minggu. Akibatnya, siswa dan guru tidak bisa pergi ke sekolah.
"Ketinggian banjir baru-baru terus meningkat hingga mencapai 2 meter, dan kelangsungan hidup untuk satu minggu," katanya.
Karena sering banjir, kata Jamin, sekarang yang paling perlengkapan sekolah seperti mebel dan buku cetak siswa telah rusak dan hilang.
"Banyak perlengkapan sekolah yang sudah rusak,Bola Uang Asli seperti kursi, meja dan buku pelajaran bagi siswa banjir menyapu," jelasnya.
Jamin sangat prihatin tentang kondisi yang dialami oleh semua guru dan 73 siswa. Karena selama banjir, rata-rata siswa tidak dapat belajar untuk sekolah selama seminggu.
"Jadi kalau sekolah dibanjiri, 5 hari seorang mahasiswa dapat sama sekali tidak ke sekolah, kemudian setelah air surut, siswa harus membersihkan sekolah selama 3 hari. Jadi sekali banjir kita dapat mengatakan delapan hari off," katanya.
Sejak awal 2016 dan sampai sekarang, kata Jamin, siswa belajar di sekolah dasar tidak lagi Napai maksimal. Siswa bahkan dipaksa untuk belajar di dalam ruangan dengan lantai berlumpur.
"Kondisi siswa sekarang saatnya untuk tidak lagi menggunakan seragam sekolah. Bahkan banyak yang menggunakan sandal karena ruang kelas tetap basah bahkan telah dibersihkan, sebagai orang-orang pergi ke kebun," jelasnya.
Jamin berharap, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat untuk segera pindah Sekolah Dasar Napai ke lokasi yang lebih tinggi, atau membangun kembali bangunan di atas tanah yang lebih tinggi dari sekarang.
"Kami berharap untuk segera direlokasi atau dibangun kembali lebih tinggi, karena sekarang posisi sekolah sangat rendah dibandingkan dengan jalan," harapnya.
Selain penanganan oleh relokasi permanen, Jamin berharap pemerintah daerah memberikan pembelajaran siswa darurat, dengan harapan meskipun banjir, mereka masih bisa belajar.
"Kami sangat khawatir, apalagi kemudian ketika banjir selama siswa kelas enam duduk ujian akhir Mei, kasihan mereka tidak bisa ikut ujian jika tidak ada ruang yang tersedia secara darurat," katanya.
Author
Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.
0 comments:
Post a Comment