Ads

Pengusiran atau deportasi itu terkait spekulasi bahwa mereka akan menyeberang ke Suriah melewati Turki untuk bergabung dengan ISIS


beritahotnkri.blogspot.com Lima  orang sekeluarga yang diduga simpatisan organisasi teroris ISIS telah menjalani inspeksi intensif oleh tim eksklusif di Polda Bali.

5  orang tersebut dikenal sebagai seorang laki-laki berinisial TUAB (39); kemudian istrinya, NK (35); anak wanita mereka, NAZ (13); anak lelaki berinisial MSU (7,5), dan anak berinisial Ingin (4).

Kepala Bidang Hubungan Warga (Kabid Humas) Polda Bali AKBP Hengky Widjaja, di Mapolda Bali, Minggu (29/1/2017), memaparkan, dari hasil pemeriksaan, TUAB diketahui merupakan pria dengan latar belakang pendidikan tidak rendah.

Selama beberapa saat di Australia dan menempuh pendidikan magister, ia diketahui sempat tinggal

Sekembalinya ke Indonesia, kata AKBP Hengky, TUAB bekerja sebagai karyawan swasta.

“Dari informasi mereka, mereka mau bergabung (ISIS) dengan kesadaran sendiri. Seperti diketahui, mereka merupakan keluarga dengan latar belakang pendidikan yang cukup tinggi. Suami mampu pendidikan S-2 di Australia, namun kami belum tahu S-2 di Australia mana. Tidak disebutkan berapa lama ia di Australia. Lalu salah satu anaknya juga lahir di Australia (Bedford Park). Kemudian mereka cukup biaya untuk membawa 1  keluarga ke Turki, jadi mereka ke sana tak ada paksaan dan tuntutan dari pihak lain ke Turki,” urai Hengky.

Seperti dijelaskan, TUAB dan istrinya, NK, berangkat ke Turki atas dasar niat untuk bergabung dengan ISIS.

Sejak kedatangan mereka di Turki, selama tiga bulan

Tetapi, mereka belum melakukan aktivitas yang berkaitan langsung dengan ISIS.

Kehadiran mereka lalu terendus oleh lembaga otoritas keamanan Turki.

Sebelum dideportasi kembali ke Indonesia, mereka lalu ditahan dan menjalani pemeriksaan selama seminggu di sana

Dibawa ke Jakarta

Hengky memaparkan, 1  keluarga tersebut kemudian diberangkatkan ke Mabes Polri, Jakarta, pada Kamis (26/1/2017) siang.

Asal Jakarta itu menumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-2601 melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Bandara Soekarno-Hatta, 5  orang yang terdiri dari suami-istri dan 3  anak

“Setelah menjalani pemeriksaan selama dua  hari di Ditreskrimum Polda Bali oleh tim eksklusif yang terdiri dari reserse kriminal umum dan eksklusif, serta intel, 1  keluarga itu diterbangkan ke Mabes Polri untuk kepentingan penyelidikan lebih mendalam. Berangkat dari Mapolda Bali sekitar pukul 11.40 Wita, mereka dikawal anggota Densus delapan puluh delapan Antiteror,” kata Hengky.

Seperti diwartakan, lima  orang tersebut diamankan oleh Polda Bali pada Selasa (24/1/2017) malam, sesaat setelah mereka mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai dari Dubai (Uni Emirat Arab) pasca-diusir oleh aparat keamanan Turki.

Pengusiran atau deportasi itu terkait spekulasi bahwa mereka akan menyeberang ke Suriah melewati Turki untuk bergabung dengan ISIS.

Ditambahkan Hengky, mereka dideportasi dari Turki tanpa pengawalan eksklusif, baik dari Interpol maupun lembaga otoritas keamanan Turki.

Mereka balik kembali ke Indonesia dengan biaya sendiri dan memutuskan untuk tidak pulang dulu ke kediaman mereka di Cilincing, Jakarta Utara, melainkan memilih terbang ke Denpasar untuk berlibur.

“Jadi tujuan mereka ke Turki itu untuk bergabung dengan ISIS. Sebab mereka berkeinginan untuk berlibur terlebih dahulu, adapun pilihan untuk turun di Bandara Ngurah Rai Bali Jadi, tidak ada maksud lain kenapa mereka mendarat di Bali dan bukan di Jakarta,” kata Hengky.

Terkait organisasi di dalam negeri yang mungkin terafiliasi dengan mereka, Hengky belum mampu memastikan.

Dia mengatakan, sampai sekarang proses pengembangan inspeksi masih dilakukan di Mabes Polri.

5  orang itu pun belum ditetapkan sebagai tersangka, dan masih menyandang status terperiksa.

Dari mereka, petugas telah mengamankan barang bukti, antara lain surat-surat atau dokumen-dokumen, tergolong alat komunikasi berupa telepon genggam yang nantinya juga akan diperiksa.

“Status mereka baru sebagai terperiksa. Sejauh mana keterlibatan mereka dengan organisasi itu (ISIS), apa yang telah dilakukan dengan organisasi tersebut, tergolong jaringan-jaringan dan kawan-kawannya dan sebagainya, tersebut masih perlu didalami,” kata Hengky.

Sebelum pemeriksaan tuntas, apakah keluarga ini bakal menjalani penahanan atau tak dapat diputuskan oleh kepolisian belum

Tapi, jika dilepas, mereka dikhawatirkan dapat menyebarkan paham radikal di tengah-tengah warga.

 mungkin akibat langsungnya belum ada ya, paham radikal disebarkan oleh tapi dikhawatirkan mereka. Nanti dia akan memanggil keluarga dan kawan-kawannya dan sebagainya untuk memberikan informasi tentang kondisi di sana (Suriah), dan warga Indonesia bisa direkrutnya menjadi anggota ISIS begitu,” ujar Hengky.
SHARE

Author

Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system