
beritahotnkri.blogspot.com Lambertus Luan, calon pekerja dari Nusa Tenggara Timur (NTT), yang menjadi korban tenggelamnya mana mereka di perairan Tanjung Rhu, Johor, Malaysia, Senin (2017/01/23) lalu, rencana itu dikuburkan tanpa dihadiri oleh istrinya.
Hal itu disampaikan Lambertus paman, Fabian Fahik kepada Kompas.com di ruang tunggu kargo, El Tari Kupang, Sabtu (2017/01/28) malam.
Menurut Fabian, pemakaman Lambertus akan digelar pada Minggu (29/01/2017) sore, tanpa istri menghadiri Lambertus, yaitu Petronela Tamonob, karena saat ini Petronela masih bekerja sebagai tenaga kerja wanita di Malaysia.
"Lambertus Istrinya mendengar bahwa suaminya telah menjadi korban tenggelamnya di Johor, tapi karena dia (Petronela) masih bekerja di Malaysia maka jangan bergabung pemakaman," kata Fabian.
Fabian mengatakan, Lambertus berangkat ke Malaysia pada tahun 2004 melalui saluran resmi dan disewa oleh sebuah perusahaan bernama PT Citra Mandiri dikenal.
Fabian mengatakan, saat bekerja di negeri Jiran, Lambertus baru dua kali kembali ke kampung halamannya, yaitu pada 2011 dan November 2016.
Ketika saya pertama kali datang ke rumah, ia menikah dengan seorang wanita dari Timor Tengah Selatan (TTS), Petronela Tamonob. Mereka memiliki seorang putra bernama Yanri Suri (3).
Baik suami dan istri bekerja di Malaysia, sementara anak mereka saja, telah hidup dengan orang tuanya Lambertus di Belu.
"Di Malaysia, ia (Lambertus) bekerja sebagai sopir alat berat. Dia hanya dua bulan di dalam negeri (Kabupaten Belu) dan pada 19 Januari 2017 ia kembali ke Malaysia melalui jalur ilegal dengan membawa empat orang dari desa. empat orang sampai sekarang kami tidak tahu identitas mereka, "kata Fabian.
Fabian mengakui, informasi yang berkaitan dengan kematian keluarganya keponakannya yang diperoleh dari warga Kabupaten Belu yang bekerja di Malaysia.
"Rencananya besok siang, jenazahnya akan dimakamkan di pemakaman keluarga," katanya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah kapal yang dicurigai membawa warga negara untuk masuk ke Malaysia secara ilegal tenggelam di perairan Tanjung Rhu, Mersing, Johor, pada 23 Januari 2017.
KJRI Johor Baru untuk memperoleh informasi bencana, Senin (23/01/2017). Kapal itu pertama kali ditemukan pada masyarakat di sekitar pantai di 9:17 waktu setempat.

0 comments:
Post a Comment