Ads

Sumiarti, seorang pedagang di Jalan Taman Makam Pahlawan, Salatiga, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap serbuan toko modern di daerahnya yang berimbas pada omzet penjualan di tokonya


beritahotnkri.blogspot.com - Biar dalam berdagang tidak menjual barang dagangannya dengan harga tak wajar, gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada pedagang pasar tradisional di Salatiga

Selain meminta pedagang mengambil keuntungan yang wajar, Ganjar juga mengimbau mereka menjaga kebersihan di lingkungan pasar.

Perihal itu disampaikan oleh Ganjar saat acara dialog interaktif dengan warga Salatiga di Pendopo Kediaman Dinas Wali Kota Salatiga, Kamis (2/2/2017) siang.

Saat itu Ganjar menanggapi pertanyaan beberapa pedagang mengenai serbuan pasar modern di Salatiga, sementara di sisi lainnya keberadaan tradisional dibiarkan mangkrak.

"Sampaikan saja mumpung sekarang hadir Pj Wali Kota dan Ketua DPRD. Memang pembangunan toko modern wajib dibatasi atau dimoratorium, tapi bapak-ibu juga hendaknya melayani pembeli dengan baik bukan justru ngepruk harga," kata Ganjar.

Ngepruk atau dalam bahasa Jawa berarti memukul. Perilaku pedagang yang menjual dagangannya digambarkan kata ini kerap digunakan untuk dengan harga mahal sekali di luar kewajaran.

Sebelumnya, Sumiarti, seorang pedagang di Jalan Taman Makam Pahlawan, Salatiga, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap serbuan toko modern di daerahnya yang berimbas pada omzet penjualan di tokonya.

Dia berharap supaya Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah perlu membatasi prinsip toko modern di Salatiga.

Imam Daelami, pedagang Pasar Jetis, kepada Ganjar menyampaikan harapannya supaya mendorong penuntasan revitalisasi Pasar Jetis yang telah dimulai sejak tahun 2008.

Semenjak proyek revitalisasi pasar ini mangkrak pada akhir 2009, jumlah pedagang terus menurun bahkan saat ini tinggal hingga sepertinganya saja.

"Dulu ada 150-an pedagang tapi sekarang tinggal 40 pedagang saja, perihal ini diakibatkan pasar yang tidak diteruskan pembangunannya. Saya berharap Bapak Gubernur turut membantu pembangunan itu," kata dia.

Dalam kesempatan tersebut datang lebih dari tiga ratus peserta perbincangan dari unsur seniman dan budayawan, pedagang, pengemudi becak, kusir, petugas kebersihan, UMKM binaan Fedep Salatiga,perwakilan warga dan unsur Forkompinda, Sekda, Kepala SKPD hingga kecamatan dan lurah.

Unek-uneknya terkait disampaikan peluang bertemu orang nomor satu  di Jawa Tengah ini tidak sia-siakan oleh warga untuk dengan pembangunan di Salatiga.

Supaya Ganjar mendorong Pemkot Salatiga untuk segera mewujudkan terbangunnya wisata religi di Kelurahan Tingkir Lor, masyarakat lainnya, seniman bernama Muamir Marzuki, berharap

Menurutnya, di wilayah tersebut terdapat makam leluhur Presiden keempat KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

"Kami meminta potensi wisata religi kelurahan kami juga dibangun untuk mendukung program desa wisata. Ada makam Kiai Abdul Wahid yang dikenal sebagai leluhur Gus Dur dan Gus Sholah, ini sungguh potensial jika dibangun dengan baik," usul Muamir.
SHARE

Author

Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system