Ads

Budi mengecek beberapa infrastruktur perhubungan, seperti pelabuhan, dermaga, dan bandar udara di kedua daerah itu


beritahotnkri.blogspot.com -Pulau-pulau tidak besar di semua wilayah Nusantara akan diperkuat dihubungkan armada pelayaran rakyat yang. Tahun ini, seratus bahtera tidak besar untuk melayani rute-rute pelayaran rakyat di daerah kepulauan disediakan kementerian Perhubungan berencana.

Pelayaran rakyat yang selama ini menghidupi diri sendiri juga bakal mulai disubsidi pemerintah. Hal tersebut dikemukakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat melakukan lawatan kerja ke Kota Kendari dan Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Sabtu (18/2/2017).

Budi mengecek beberapa infrastruktur perhubungan, seperti pelabuhan, dermaga, dan bandar udara di kedua daerah itu.

Menhub menyebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun ini menyiapkan anggaran Rp dua ratus miliar untuk menyediakan seratus kapal kayu berukuran 35 gros ton (GT). Perahu itu dirancang agar dapat mengangkut muatan empat puluh penumpang dan sepuluh ton barang.

"Kapal-kapal seperti itu yang diperlukan masyarakat di wilayah kepulauan untuk sarana perhubungan antarwilayah. Kalau kapalnya terlalu gede, malah tak optimal operasionalnya karena volume angkutan yang dilayani juga kecil. Dengan kapal tidak besar tersebut, frekuensi layanan pelayaran bisa lebih sering menjangkau pulau-pulau kecil dan terpencil," ujar Budi.

Budi memaparkan, kapal-kapal itu bakal diprioritaskan untuk provinsi-provinsi wilayah kepulauan, di antaranya Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Tenggara.

"Daerah-daerah tersebut bakal mendapatkan sepuluh perahu. Adapun untuk daerah lain, jumlahnya bakal disesuaikan," tandasnya.

Budi juga menyiapkan wacana subsidi dari pemerintah untuk membantu pelayaran rakyat, khususnya untuk pelayaran yang melayani rute ke pulau-pulau yang sulit dijangkau dan sepi penduduk. Namun, skema subsidi tersebut masih bakal dibahas lebih jauh. "Kami mempersiapkan budget sekitar Rp lima puluh miliar untuk rencana subsidi itu pada tahun ini," kata Budi.

Menyusun wacana

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Tonny Budiono menambahkan, pihaknya masih menyusun perencanaan untuk proses pengadaan 100 bahtera tersebut. Tapi, tahun ini pengadaan itu ditargetkan rampung sehingga kapal-kapal itu dapat segera dioperasikan.

Secara terpisah, Camat Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, M Salimuddin mengatakan, layanan pelayaran rakyat antarpulau utama di Wakatobi, yakni Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko berjalan rutin setiap 1-2 hari sekali.

Tapi, untuk rute ke pulau-pulau tidak besar, frekuensi pelayaran masih tidak tentunya. salah satunya rute pelayaran dari Wanci, ibu kota Wakatobi, ke Pulau Runduma, Kecamatan Tomia. Pulau tersebut pulau terjauh di wilayah Kepulauan Wakatobi yang terletak di Laut Banda.

"Bahtera ke Runduma kadang ada satu  minggu sekali, kadang 2  minggu baru datang. Tetapi, sering juga tidak ada pelayaran sampai sebulan jika sedang cuaca buruk," ujar Salimuddin.

Hal itu, kata Salimuddin, menyulitkan banyak warganya saat bakal mengunjungi anggota keluarga atau mempunyai keperluan di Runduma dan sebaliknya. Biasanya jika ada kebutuhan mendesak dan kapal tidak jelas jadwalnya Dari Tomia baru mencari bahtera lagi ke Runduma," tandasnya. (ENG)

Versi cetak artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 20 Februari 2017, di halaman 21 dengan judul "Menhub: Disiapkan 100 Perahu".
SHARE

Author

Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system