beritahotnkri.blogspot.com -Sebanyaktiga wartawan gadungan diciduk anggota kepolisian dari Polsek Kelapa Gading di Dunkin Donut Kepala Gading, Jalan Boulevard Barat, Kelapa Gadung, Jakarta Utara karena diduga melakukan pemerasan terhadap seorang karyawan negeri sipil (PNS). Ketiganya adalah HS (50), GS (40), dan JH (38).
"Ketiga laki-laki ini wartawan gadungan, memeras seorang PNS warga Cilincing yang sebesar Rp 75 juta," kata Kepala Sub Bagian (Kasubag) Humas Polres Metro Jakarta Utara Kompol HM Sungkono, Senin (27/2/2017).
Menurut dia, ketiga wartawan gadungan itu diciduk pada Jumat (24/2/2017). Korban mereka adalah PNS bernama Resideb Siregar (57), masyarakat Kavling Tipar Timur RT 023/04, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.
Sungkono mengatakan, ketiganya dijerat Pasal 368 KUHP sesuai laporan polisi bernomor 35/K/II/2017/ Polsek Kelapa Gading per-tanggal 24 Februari 2017.
Ketiga wartawan gadungan ini berasal dari Bogor dan mengincar korban dengan harapan bisa mampu uang tidak sedikit.
Menurut Sungkono, pemerasan ini berawal pada Kamis (23/2/2017) sekitar pukul 15.00 WIB. Ketika itu, Resideb tengah keluar dari satu hotel di Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.
Saat melihat korban, salah satu dari wartawan gadungan tersebut langsung melakukan perekaman terhadap korban lewat ponselnya.
"Menurut mereka, fenomena tersebut mungkin berita besar, namun bukan tujuan buat berita, melainkan untuk memeras," kata Sungkono.
Supaya bisa peras narasumber atau korban yang diincarnya, rekaman video tersebut menjadi senjata ampuh untuk mereka Sesudah korban keluar dari hotel dan merekam, kemudian
Sungkono menyebut, sesampainya di kediaman, korban sontak kaget sebab ketiga wartawan gadungan itu juga turun dari mobil Avanza gelap B2560KFG.
Video rekaman amatirnya soal korban baru keluar dari satu hotel diperlihatkan mereka langsung saja mengancam korban sembari.
"pelaku-pelaku ini ancam ke korban akan mempublikasikannya video amatir tersebut serta membuat beritanya ke media massa (koran). Korban pun ketakutan dan panik," ucapnya.
Para pelaku meminta uang Rp 75 juta sebagai imbalan untuk tak memuat berita tersebut. Tapi, korban saat tersebut cuma mempunyai dana Rp 8 juta.
Lantaran tersebut, oleh Saat tersebut, uang tersebut diterima oleh salah satu dari pelaku, yakni GS.
Pada Jumat (24/2/2017), kata Sungkono, korban melakukan pertemuan dengan ketiga pelaku itu di Dunkin Donuts di Kawasan Kelapa Gading.
Dalam pertemuan itu, korban berencana membayar sisa uang imbalan yang diminta ketiga pelaku. Sekitar 20.00 WIB , perihal itu ke Polsek Kelapa Gading dilaporkan korban pun.
Laporan itu pun diterima Panit Reskrim Polsek Kelapa Gading IPTU Wahyudi. Lalu, uang tunai Rp sepuluh juta ditambah kertas-kertas dipersiapkan diatur taktik penjebakan dengan. Dana dan kertasnya itu dimasukkan ke amplop coklat.
"Di amplop berisi uang dan kertas itu dimasukkan lagi ke dalam tas warna coklat biar kesannya banyak," papar Sungkono.
Pertemuan pun, kata Sungkono, berlanjut di restoran makanan cepat saji itu. pelaku-pelaku tak tahu apabila pihak kepolisian sudah berada di lokasi dan siap untuk menyergap mereka.
Sekitar 20.30 WIB, para pelaku tiba dan langsung mendatangi korban. pelaku-pelaku di restoran itu berbincang dengan korban.
Tas yang berisi dana serta tumpukan kertas itu diserahkan langsung ke salah satu pelaku, GS, lalu diserahkan lagi ke pelaku HS.
Mereka diamankan dengan barang bukti berupa uang tunai Rp sepuluh juta, satu tas warna cokela, dua buah ponsel, tiga buah ID card wartawan, dan 1 unit mobil merek Avanza. Para pelaku pun langsung dibawa ke Polsek Kelapa Gading untuk diperiksa.
Author
Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.
0 comments:
Post a Comment