Ads

Itulah sebabnya tidak sedikit permukiman masyarakat di bantaran Sungai Ciliwung tergusur, seperti di Desa Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, dan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan


beritahotnkri.blogspot.com -salah satu penyebab banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Jakarta pada Selasa (21/2/2017) kemarin dikenal sebagai meluapnya Sungai Ciliwung. Saat terjadi banjir Selasa kemarin, ketinggian permukaan air di salah satu dari tiga belas sungai gede di Jakarta tersebut lebih tinggi dari permukaan tanah di beberapa permukiman warga yang ada di sekitarnya.

Saat ini, di sebagian aliran Ciliwung tengah dilakukan normalisasi yang adalah bagian dari program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI). Normalisasi dilakukan dengan cara membuat dinding turap beton atau sheet pile di sepanjang pinggiran sungai.

Sejak era Gubernur Fauzi Bowo, walau aplikasi JEDI sudah berlangsung

Itulah sebabnya tidak sedikit permukiman masyarakat di bantaran Sungai Ciliwung tergusur, seperti di Desa Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, dan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Selama ini, Ahok meyakini normalisasi Ciliwung dengan membuat sheet pile adalah cara terbaik untuk mencegah banjir.

Sehari setelah terjadinya banjir, atau pada Rabu (22/2/2017) ini menelusuri aliran Sungai Ciliwung dari Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, sampai Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Hampir tidak sedikit pinggiran Ciliwung di aliran itu telah dinormalisasi. Tetapi, masih ada beberapa yang belum. Dari keterangan yang didapat dari warga, wilayah yang kebanjiran pada Selasa kemarin adalah wilayah bantaran Ciliwung yang belum dinormalisasi.

Hal sebaliknya terjadi di wilayah bantaran yang sudah dinormalisasi. Meskipun permukaan air sungai naik, adanya sheet pile membuat air tak sampai meluber ke permukiman masyarakat.

RT 09 RW 09 Bukit Duri adalah salah satu wilayah bantaran sungai yang sudah dinormalisasi. Menurut keterangan Haryanto (50), naiknya permukaan Ciliwung tidak sampai membuat wilayah tempat tinggalnya tenggelam.

Perihal itu tidak akan terjadi kalau sheet pile belum dibangun di lokasi itu Haryanto masih mengingat saat banjir melanda tempat tinggalnya pada awal 2014. Ia mengatakan, saat itu air sungai bahkan meluber hingga ke Jalan Abdullah Syafi'i.

"Kalau saat ini udah kehalang tembok (sheet pile)," kata bapak satu  anak itu.

Dari Bukit Duri, berpindah ke permukiman warga yang ada di RT 011 RW 01 Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur. Seperti di Bukit Duri, kawasan bantaran kali di lokasi ini juga telah dibangun sheet pile.

Dari keterangan warga, sheet pile di lokasi ini bahkan sudah ada sebelum yang di Bukit Duri.

"Sebelum Jokowi sudah ada," kata Ujang Suherman (56).

Pada Selasa kemarin, Ujang menyebutkan ketinggian air Ciliwung tak sampai meluber ke permukiman tempat tinggalnya.

Sambil menunjuk garis yang terdapat pada dinding sheet pile, kata Ujang

Tak semua wilayah bantaran Ciliwung di Bidara Cina telah dipasangi sheet pile. RT 08 RW empat belas adalah salah satu wilayah yang terpantau belum ada sheet pile. Menurut salah seorang masyarakat, Hidayat (54), naiknya permukaan Ciliwung sampai meluber ke permukiman mereka. Tetapi, dengan ketinggian yang dinilainya masih dalam batas aman.

"Kira-kira seginilah?" ujar Hidayat sambil menunjukkan betisnya.

salah satu permukiman warga yang paling parah terkena banjir efek meluapnya Ciliwung pada Selasa kemarin dikenal sebagai Gang Kober, RW 02, Kelurahan Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur. Ketinggian banjir di area itu mencapai satu koma  lima meter. Di daerah tersebut juga belum dibangun dinding turap.

Ketua RW setempat, Juanda (55) misalnya, mesti pasrah barang-barang miliknya, seperti kulkas dan mesin cuci, rusak gara-gara terendam banjir.

Saat Kompas.com menyambangi kawasan tersebut, bekas banjir masih tampak terlihat di dinding rumah Juanda dan sejumlah warga lainnya. Selesai dibersihkan warga, di pinggir-pinggir gang juga terlihat tumpukan sampah dan lumpur yang baru Juanda menceritakan, air mulai naik saat hujan deras terus turun pada Senin dini hari. Pada pagi hari, ketinggian air di dalam kediaman bahkan telah mencapai sekitar 0,5 meter.

Kondisi itu membuat Juanda tidak sempat menyelamatkan barang-barang yang ada di lantai bawah rumahnya.

"Udah nungging tuh segala freezer, mesin cuci," kata ia sambil menunjukkan barang-barangnya yang rusak.

Juanda menyebutkan, ketinggian air terus naik sampai siang hari. Puncaknya saat ketinggiannya mencapai satu koma  lima meter. Meskipun banjir, Juanda menyatakan, dia dan tetangganya-tetangganya tak ada yang sampai mengungsi. Mereka berlindung di lantai dua  rumahnya masing-masing. Rumah-rumah di Jalan Kober terpantau nyaris semuanya berlantai dua . Menurut Juanda, lantai dua  dibangun sebagai antisipasi datangnya banjir.

Masyarakat masih di kediaman kalau banjir masih 1-2 meter Kalau sudah sampai 7 meter, namun Banjir di Jalan Kober surut mulai sore sampai malam hari.
SHARE

Author

Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system