Ads

Penjaga parkir di samping Balai Kota Surabaya di jalan itu mulai bulan ini digaji setiap bulan dengan standar upah minimum kota Surabaya sebesar Rp tiga koma dua juta


beritahotnkri.blogspot.com - Telah 2  hari ini tak terdengar bunyi uang recehan di kantung rompi Nawafi. Ia tidak lagi memegang dana tunai dari pembayaran parkir kendaraan roda 2  yang dijaganya.

Penjaga parkir di samping Balai Kota Surabaya di jalan itu mulai bulan ini digaji setiap bulan dengan standar upah minimum kota Surabaya sebesar Rp tiga koma  dua juta. Semenjak 1 Februari kemarin, itu sebab

Langkah awal, mesin parkir meter masih dipasang di sekitar Balai Kota Surabaya di Jalan Jimerto dan Jalan Sedap Malam. Nawafi hanya bertugas mengatur dan mengawasi parkir di area yang dijaganya. Pun juga dengan empat  rekannya yang bertugas dalam dua  shift setiap harinya.

"Kalau ada pemilik kendaraan yang memberi, ya diterima saja, itu namanya rejeki," kata bapak 1  anak warga jalan Bulak Banteng Surabaya ini, Kamis (2/2/2017).

Lantaran tak menarik langsung tarif parkir, Nawafi otomatis tidak membayar hasil parkir ke pemilik lahan. Sebelum ada parkir meter, dalam sehari, ia diberi Rp 130.000 oleh pemilik lahan parkir tersebut.

 namun Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjamin, jukir-jukir yang sudah lama mengabdi akan dirugikan oleh penerapan tersebut tidak.

"Aku jamin tak akan merugikan jukir. Justru dengan parkir meter akan memudahkan mereka bekerja. Sebetulnya, jadi tidak perlu ditakutkan," kata Risma belum lama ini.

Malah dengan adanya penerapan parkir meter tersebut kata Risma, teknologi bisa dioperasikan membuat jukir bisa menjadi lebih profesional seperti di negara-negara maju karena sudah.

Dengan parkir meter, kartu yang bisa diisi ulang saldonya mulai Rp lima puluh digunakan pemilik kendaraan tak lagi wajib membayar parkir secara tunai karena sistem ini.

Biaya parkir untuk motor dipatok Rp seribu sekali parkir, sementara untuk kendaraan roda 4  Rp tiga ribu untuk sekali parkir. Setiap kali parkir, kartu dipindai oleh mesin dan saldo otomatis berkurang. Pemindaian dilakukan sendiri oleh pemilik kendaraan.

Di jalan Jimerto dan jalan Sedap Malam, ada sepuluh unit alat parkir meter yang dipasang. Alat teraebut beroperasi semenjak pukul 06.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB setiap harinya.

Selain untuk memberikan pelayanan terbaik kepada warga dengan pemanfaatan teknologi, Kepala Sub Unit Tepi Jalan Umum, Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Sudarman, menyebut, parkir meter tersebut juga ditujukan untuk meminimalisir kebocoran pendapatan daerah dari sektor parkir, serta agar tidak ada penarikan ongkos parkir yang berlebihan kepada pemilik kendaraan.

Di awal pengoperasian parkir meter, pihaknya menerjunkan sejumlah petugas untuk memandu masyarakat mengoperasikan mesin bertenaga surya tersebut. Pemilik kendaraan yang belum memiliki kartu masih bisa membayar melalui petugas Dinas Perhubungan yang berjaga di dekat mesin parkir meter.
SHARE

Author

Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system