
beritahotnkri.blogspot.com Presiden Joko Widodo menerima lawatan Presiden Asian Development Bank Takehiko Nakao di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (1/12/2017).
Pertemuan berlangsung secara tertutup sekitar satu jam.
Dikutip dari siaran pers resmi ADB, dalam pertemuan tersebut, Nakao mempertegas kembali komitmen ADB untuk mengalokasikan pinjaman untuk pemerintah Indonesia sekitar dua miliar dollar AS per tahunnya dalam jangka menengah.
Nakao memuji pemerintah atas kebijakan ekonomi yang telah diambil di tengah ketidakpastian keuangan global.
Seiring dengan terus membaiknya investasi swasta dan masih kuatnya taraf konsumsi di Indonesia, ADB memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh lima koma satu persen pada 2017, naik dari lima koma nol persen tahun kemudian.
Sementara inflasi yang menurun ke 3,5 persen tahun lalu, diperkirakan bakal naik tipis ke empat persen tahun ini.
"Aku sangat terkesan dengan komitmen kuat pemerintah terhadap reformasi kebijakan, yang membuat bertambahnya kepercayaan pasar dan lebih banyak rakyat Indonesia Indonesia memperoleh manfaat dari kenaikan ekonomi," kata Nakao.
Sejak September 2015, empat belas paket kebijakan ekonomi telah diluncurkan indonesia. Nakao mencatat hasil nyata yang diperoleh dari paket reformasi tersebut, tergolong perbaikan posisi Indonesia dalam pemeringkatan kemudahan berusaha.
Sampai dengan akhir 2016, lebih dari 500 perusahaan telah memanfaatkan direvisinya daftar negatif investasi, dengan investasi yang direncanakan sampai senilai 12.9 miliar dollar AS.
Peraturan terkait penetapan upah minimum juga telah mempermudah dunia usaha memperkirakan tarif usahanya. Sebagai salah satu negara pendiri Asian Development Bank (ADB) pada 1966, Indonesia telah menerima 31.8 miliar dollar AS dalam bentuk pinjaman negara maupun non-negara, serta tiga koma dua miliar dollar AS dalam bentuk bantuan teknis dan hibah.
Tahun kemudian, ADB memberikan dukungan kepada Indonesia senilai 1.75 miliar dollar AS, 7termasuk tujuh belas Juta dollar AS dalam bentuk hibah. Sebesar satu koma dua tujuh miliar dollar AS di antaranya diperuntukkan bagi pemerintah.
Operasi sektor swasta ADB pada 2016 sejumlah 475 juta dollar AS, terdiri atas pinjaman dan investasi ekuitas di beberapa proyek panas bumi dan gas guna mendukung opsi materi bakar rendah karbon bagi Indonesia.

0 comments:
Post a Comment