
beritahotnkri.blogspot.com -PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops IV Semarang menyatakan, perjalanan kereta api (KA) di wilayah itu sejauh ini masih lancar meskipun sempat terjadi banjir yang menggenangi lintasan Kaligawe, Semarang.
"Ketinggian air masih dalam batas normal. Jika ketinggian air sepuluh centimeter di atas rel baru berpengaruh ke KA," kata Manager Jalan Rel dan Jembatan PT KAI Daops IV Semarang Muhammad Zakir di Semarang, Selasa (14/2/2017).
Berdasarkan pantauan, ketinggian air di perlintasan Kaligawe sempat mencapai 2 cm di atas rel dampak hujan deras seharian pada Senin (13/2/2017) yang juga mengakibatkan banjir di berbagai wilayah di Semarang.
Walaupun ketinggian banjir masih dalam batas toleransi yang aman, Zakir mengatakan, KA yang melintas di perlintasan Kaligawe tetap diingatkan untuk berhati-hati dengan batas maksimal kecepatan 40 kilometer/jam.
"Kami mengerahkan beberapa petugas di perlintasan untuk memantau ketinggian air. Namun, seperti diketahui masih aman dan relatif surut (banjir, red.)," tuturnya.
Banjir menggenangi berbagai wilayah di Semarang sejak Senin dampak hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut, tergolong menyebabkan debit air di Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) meluap.
Empat kelurahan di kawasan itu sempat tergenang banjir efek luapan Sungai BKT, yakni Tambakrejo, Kaligawe, Sawah Tidak kecil, dan Sambirejo, namun ketinggian banjir akhirnya surut pada Selasa ini.
Masyarakat yang tinggal di area itu juga tak ada yang dievakuasi, namun petugas gabungan dari SAR dan sukarelawan tetap disiagakan di lokasi sampai banjir surut.
Meskipun ketinggian air di empat kelurahan itu telah surut, wilayah lainnya justru mulai tergenang banjir, seperti di area Tlogosari Semarang yang padat permukiman dengan ketinggian air bervariasi sekitar 30-50 cm.
"Tadi malam, belum banjir. Tidak tahu justru paginya banjir. Ya, sekarang sudah relatif surut," kata Toni, masyarakat Perumahan Tlogosari, Semarang.
sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan terus memaksimalkan penggunaan pompa air yang ditempatkan di sejumlah titik untuk menyedot banjir yang menggenangi permukiman dan beberapa ruas jalan.
"Penanganan sementara pasti dengan pompa yang sudah dilakukan hari ini. Telah ada penempatan pompa di sejumlah titik. Untuk jangka panjang, nanti normalisasi Sungai BKT," tutur Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi.
Di sisi lain, orang nomor satu di Kota Semarang tersebut mengingatkan warga untuk tetap menjaga lingkungan, terutama tak membuang sampah secara sembarangan, apalagi dibuang di sungai lantaran bisa menyebabkan banjir.

0 comments:
Post a Comment