
beritahotnkri.blogspot.com -Diduga akibat cuaca buruk yang berimbas pada petani cabai di wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya, harga cabai rawit di Tasikmalaya meroket menjadi Rp 130 ribu per kilogramnya, Jumat (10/2/2017).
Sejauh ini, kembali harga cabai rawit di pasaran distabilkan pemerintah dinilai belum bisa mengontrol dan. Sebulan lalu, harganya hanya berkisar Rp 80.000-Rp sembilan puluh ribu per kilogram, maka kini sudah menyentuh Rp seratus tiga puluh ribu per kilogram. Harga tersebut, eksklusif untuk cabai rawit yang memiliki ukuran lebih besar dari rata-rata.
Kondisi ini pun dikeluhkan oleh masyarakat. Tidak hanya konsumen, namun walau demikian juga pedagang-pedagang yang terkena imbasnya karena penjualan mereka menurun.
Di Pasar Singaparna, pasokan cabai rawit dalam sebulan terakhir ini terus mengalami penyusutan hingga harga jual di pedagang-pedagang pun terus naik.
Rini Mulyani (30), salah seorang pedagang di Pasar Singaparna, menjelaskan, kenaikan harga cabai cengek terus terjadi sejak memasuki awal tahun 2017. Hingga puncaknya sekarang yakni mencapai Rp 130.000 per kilogram.
"Jumlah pembeli pun berkurang. Jika biasanya mereka membeli setengah kilo, kini paling cuman 1 ons saja," tandas Rini.
Yuyun (53), pedagang lainnya, menyebutkan, bila biasanya ia menerima pasokan sampai lima kilogram cabai cengek jenis inul perhari, kini paling hanya setengah kilo saja. Sebab harga yang dinilai terlalu mahal oleh pembeli, dia pun khawatir cabai jualannya tak laku dan membusuk
Lantaran selain mahal juga dikhawatirkan tak laris, kami juga tidak membeli terlalu tidak sedikit,

0 comments:
Post a Comment