
beritahotnkri.blogspot.com -Demi bisa menonton pertandingan sepak bola di Stadion Azadi di Kota Teheran, delapan gadis Iran menyamar sebagai pria
Karena ada larangan resmi di negara itu yang melarang kaum perempuan masuk ke stadion, perihal tersebut dilakukan para perempuan itu
Otoritas Iran berargumentasi, pelarangan bagi wanita menonton pertandingan sepak bola di stadion yang sama dengan pria dikenal sebagai demi kepentingan mereka.
Regulasi tersebut melindungi kaum hawa dari bahasa-bahasa kotor atau cabul yang mungkin terdengar dari tribun penonton.
Berita ini dirilis AFP yang mengutip pemberitaan di kantor berita Tasnim, Selasa (14/2/2017).
Alireza Adeli, lomba derbi antara Esteghlal dan Persepolis disaksikan para gadis tersebut bermaksud.
Namun, petugas keamanan memergoki mereka dan melarang mereka masuk ke dalam stadion.
2 tim sekota tersebut merupakan kesebelasan paling tua dan terkenal di negara tersebut. Dalam laga itu, Esteghlal memenangi lomba dengan skor 3-2.
Kaum perempuan di Iran dilarang untuk menonton pertandingan olahraga di stadion sejak tahun 1979, saat pecah revolusi Islam.
Pelarangan itu telah menjadi inspirasi dari satu film yang mendapat penghargaan pada tahun 2006, berjudul "Offside", karya direktur Jafar Panahi.
Di dalam film itu digambarkan satu kelompok perempuan dengan pakaian seperti laki-laki biar bisa menyelinap masuk ke Stadion Azadi.
Babak kualifikasi Piala Dunia antara Iran melawan Bahrain disaksikan mereka berniat.
Pemeritahan Presiden moderat Hassan Rouhani menginginkan pengurangan pembatasan untuk beberapa acara.
Wanita pun sudah dimungkinkan menyaksikan pertandingan bola basket dan bola voli, walau dari bagian yang terpisah dengan pria di tribun penonton.
Menanggapi kasus delapan perempuan itu, Adeli mengatakan, peristiwa semacam itu bukan lagi perihal baru di Iran.
Tetapi, kata Adeli, Pemerintah Iran tetap mempertahankan peraturan itu, mengingat padat dan tak layaknya kondisi di stadion sepak bola bagi wanita.

0 comments:
Post a Comment