
beritahotnkri.blogspot.com - Agus sedikit tersenyum kecut saat diminta tanggapan pertemuan ia dengan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin.
Dia tidak banyak menggelengkan kepala dan langsung menyatakan kekecewaan atas isu yang dihembuskan tim kuasa hukum terdakwa kasus spekulasi penodaan agama yang juga cagub DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
"Saya lucu juga mendengarkan pernyataan itu kemarin. Ini persoalan apa, yang dibahas apa. sungguh Lucu dan sungguh menyayangkan sekali, politik kita kok menjadi enggak mengedukasi warga," kata Agus memulai tanggapannya atas isu tersebut, Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (1/2/2017).
Agus menyampaikan, pertemuan ia dengan Ma'ruf Amin di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merupakan silaturahim pada masa awal pencalonan gubernur DKI Jakarta 2017.
Pertemuan itu juga dihadiri Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj. Agus menambahkan, ia meminta nasihat kepada PBNU soal kemajuan Islam dan Jakarta.
Kedatangan ia dengan itikad baik itu diterima dengan tangan terbuka oleh pihak PBNU.
"Benar-benar saya ingin mohon doa restu dalam perjuangan aku di DKI Jakarta. Tak ada urusan lain sementara itu. Lalu disangkutpautkan isu penistaan agama, aku pikir sudah tidak dekat dari konteksnya," kata Agus.
Kendati demikian, Agus tak membantah bahwa Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono, menitipkan pesan kepadanya untuk Ma'ruf Amin.
Tapi, kata Agus, pesan tersebut bukanlah soal desakan penerbitan sikap dan pandangan keagamaan MUI terkait penodaan agama.
Adapun pesan SBY kepada Ma'ruf melalui Agus adalah salam hormat sebab sesama tokoh. Pesan itu dianggap wajar dan beretika.
Kehadiran Ma'ruf Amin dalam pertemuan tersebut, kata Agus, adalah pada kapasitasnya sebagai Rais Aam PBNU.
Agus menampik keras bila dikaitkan dengan usaha mendesak Ma'ruf mengeluarkan sikap dan pandangan keagamaan MUI terkait dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Agus mengatakan isu tersebut sebagai fitnah.
"Saya sampaikan tersebut merupakan fitnah keji dan ini fitnah untuk menghancurkan persatuan di antara kita seluruh. Jadi hati-hati," kata ia.
Agus berpendapat, masyarakat saat ini sudah cerdas dan cerdas menanggapi isu. Dia berharap, tidak ada lagi pihak yang memperkeruh suasana.
"Aku meyakini warga yang menyaksikan situasi politik terakhir ini, warga semakin baik dan pintar gunakan akal sehat apa yang jadi isu, dan janganlah seluruh dilibatkan, dikaitkan dengan perihal lain yang tidak ada kaitannya," kata Agus.

0 comments:
Post a Comment