
www.beritankri21.blogspot.com - Adanya polarisasi atau keterbelahan diakibatkan oleh tidak sedikit kalangan menilai panjangnya masa kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 menjadi salah satu faktor memanasnya situasi di warga hingga.
Perihal itu diperparah dengan menguatnya penyebaran isu berdasarkan SARA dan kampanye hitam.
Viva Yoga Mauladi mengusulkan kalau masa kampanye pasangan calon dipersingkat
"Soal durasi kampanye aku menginginkan secara resmi bisa diperpendek," ujar Viva dalam perbincangan "Perspektif Indonesia" di Jakarta, Sabtu (22/4/2017).
Viva Yoga memaparkan, sejatinya tahapan kampanye dilakukan oleh pasangan calon sejak sebelum mereka mendaftar sebagai peserta pilkada di KPU. Contohnya, melewati sosialisasi atau pun kunjungan.
Setelah ditetapkan resmi oleh KPU sebagai peserta, pasangan calon peserta pilkada diperbolehkan untuk berkampanye
Di sisi lain, lanjut Viva Yoga, terlalu panjangnya masa kampanye menimbulkan potensi ketidakadilan terkait penggunaan lembaga penyiaran atau frekuensi publik sebagai alat kampanye.
Lantaran esensinya kampanye sudah dilakukan, saya setuju diperpendek, Permasalahan lainnya ada ketidakadilan terkait penggunaan media mainstream sebagai alat kampanye," kata Viva Yoga.
Pada kesempatan yang sama, mantan Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiansyah memaparkan, berdasarkan UU Pemilu, kegiatan kampanye pada Pilkada serentak 2017 mencapai tiga hingga 4 bulan.
Semenjak ditetapkan sebagai peserta pilkada, tahapan itu dimulai Sebelum pilkada serentak, masa kampanye pasangan calon cuma mencapai 14 hari atau maksimal dua puluh satu hari.
September ditetapkan jika misalnya mengacu Pilkada serentak 2017


0 comments:
Post a Comment