
www.beritankri21.blogspot.com - Permasalahan parkir di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo tengah menjadi sorotan. Pada akhir pekan lalu, juru parkir liar dan aksi premanisme bermunculan di RPTRA Kalijodo.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjatmoko mengatakan telah mengetahui jaringan juru parkir liar yang bekerja di kawasan RPTRA Kalijodo. Menurut ia, juru parkir liar di kawasan tersebut merupakan kelompok lama binaan tokoh setempat.
"Hasil pengamatan aku, ini (juru parkir liar) masih pemain lama. Grupnya Daeng Aziz sama Daeng Jamal," kata Sigit, kepada , Senin (24/4/2017).
Sesungguhnya, Dishub DKI Jakarta pernah memasang 5 terminal parkir elektronik (TPE) atau mesin parkir meter di sekeliling RPTRA Kalijodo. Tetapi penggunaan TPE tak efektif. Masih tidak sedikit masyarakat yang membayar secara non-tunai dan juru parkir liar masih berkeliaran.
Akhirnya TPE itu dicabut. Juru parkir pun semakin merajalela. Juru parkir itu terlihat menyebar dari Jalan Kepanduan II Tambora hingga ke area Pejagalan, Jakarta Utara. Mereka berpakaian seperti warga pada umumnya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun berkomentar mengenai hal tersebut. Ia meminta Dinas Perhubungan DKI dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana DKI Jakarta turun tangan terkait masalah juru parkir liar di RPTRA Kalijodo.
Preman yang menjadi juru parkir liar berani berbuat demikian diatakan oleh laki-laki yang akrab disapa Ahok itu lantaran merasa Ahok tidak bisa menindak mereka. Ahok menyebut ia bakal meminta bantuan polisi untuk menindak juru parkir liar di sana.
"Masalahnya mereka kurang ajar saja, preman, dia pikir aku sudah enggak bisa tindak ia. Makanya aku sudi minta kepolisian tindak," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa.
Ahok mempertegas dia masih menjadi sebagai gubernur DKI sampai Oktober 2017. Masih ada sekitar lima bulan bagi Ahok untuk memimpin Jakarta. Meski kalah Pilkada, dia masih bisa menindak tegas juru parkir liar di RPTRA Kalijodo.
"Dia merasa aku sudah bukan gubernur lagi, masih gubernur kok sampai tujuh Oktober," ujar Ahok.
Ahok menginstruksikan Dinas Perhubungan DKI Jakarta memasang gate parkir di RPTRA Kalijodo. Gate itu akan dipasang untuk menggantikan alat parkir meter.
"Saya sudah minta Dishub biar diubah saja. Kami ubah saja jadi gate kalau tersebut kan sudah dicopot-copoti nih yang parkir meter dan ini kan juga telah 1 jalan
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menyebut tarif parkir kendaraan di Kalijodo bakal diberlakukan secara progresif. Namun biaya parkir tidak bakal berlaku bagi kendaraan yang cuma akan melintas. Supaya kendaraan tak dikenai biaya parkir yaitu dua puluh menit berada di dalam kawasan Kalijodo, batas waktu
"Segera (akan dipasang). Kami minta untuk digratiskan, tidak bayar untuk waktu dua puluh menit mereka lintas di situ mereka tidak bayar. Kalau mereka parkir di sana ada charge, tapi


0 comments:
Post a Comment