Ads

Presiden Joko Widodo memberikan sinyal akan mengambil alih aset-aset pertambangan di Indonesia yang masih dikuasai perusahaan asing


www.beritankri21.blogspot.com Presiden Joko Widodo memberikan sinyal akan mengambil alih aset-aset pertambangan di Indonesia yang masih dikuasai perusahaan asing.

Dalam pidatonya di acara Forum Ekonomi Umat yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Syahid, Jakarta, Jokowi menceritakan soal beberapa aset tambang yang mulai diambil alih pemerintah dan swasta dalam negeri.

"Contohnya Blok Mahakam yang dulunya dimiliki Jepang, pada tahun lalu telah seratus persen telah diambil alih oleh pemerintah dan diberikan kepada Pertamina," ujar Jokowi.

Jokowi melanjutkan, aset tambang yang diambil alih selanjutnya yaitu Newmont. Namun, pengambilalihan itu bukan dilakukan oleh pemerintah, melainkan oleh pengusaha dalam negeri, yaitu Arifin Panigoro.

Arifin sendiri hadir dalam Kongres Ekonomi Umat tersebut.

"Yang kedua Newmont, ini tambang emas terbesar yang ada di Nusa Tenggara," kata Jokowi.

Ini juga telah diambil alih oleh pengusaha yang pada siang hari ini juga hadir. Yang sebelumnya dimiliki oleh Australia, sudah dimiliki swasta kita, Pak Arifin Panigoro," ujar dia.

Mendengar pernyataan Jokowi tersebut, Arifin cuma ketawa sambil mengangguk-anggukan kepalanya.

"Pak Arifin juga wajib mengerti bahwa tersebut juga didukung oleh pemerintah," ujar Jokowi.

Lantas, bagaimana dengan aset pertambangan lain yang masih dikuasai perusahaan negara lain? Jokowi menyebut, publik harus bersabar untuk mewujudkan hal tersebut.

"Nah ini satu-satu, jangan langsung diminta semuanya. Yang jelas ini patut kita syukuri," ujar Jokowi.





SHARE

Author

Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system