
beritahotnkri.blogspot.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto mengingatkan masyarakat DKI Jakarta untuk tak gampang terpengaruh dengan survei yang dikeluarkan beragam lembaga.
Perihal ini disampaikan Wiranto selesai dipanggil oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/4/2017).
Wiranto hadir di Istana dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian dan Kepala Tubuh Intelijen Negara Budi Gunawan.
Pertemuan itu membahas mengenai pengamanan pada hari pemungutan suara pemilihan gubernur DKI Jakarta, Rabu (19/4/2017).
Usai pertemuan yang berlangsung di beranda Istana, pernyataan diberikan oleh mulanya Jokowi dulu yang.
Keamanan Ibu Kota dan mengajak seluruh masyarakat DKI yang mempunyai hak pilih untuk menyalurkannya dipastikan oleh kepala Negara.
Setelah tersebut, Jokowi-JK masuk ke dalam Istana dan sesi tanya jawab dengan para wartawan diserahkan ke pembantunya-pembantunya.
Wartawan sempat bertanya kepada Kapolri tentang rencana pengerahan massa di TPS atau yang dikenal dengan gerakan Tamasya Al Maidah.
Sesudah itu, Kapolri mengingatkan kepada Wiranto untuk menjelaskan perihal survei pilkada DKI.
Wiranto yang semula sudah akan mengakhiri sesi wawancara langsung memberi pernyataan kepada wartawan.
"Ini kan saat ini bermunculan lembaga-lembaga survei yang menghasilkan survei politik ya. Dan saya sendiri sudah berpengalaman menghadapi survei-survei," kata Wiranto yang sudah 2 kali mengikuti pemilihan presiden.
Wiranto menyebut, hasil survei didengarkan oleh dikenal sebagai hak masyarakat untuk. Tetapi, jangan sampai survei tersebut dianggap sebagai kebenaran.
Sebab, masing-masing lembaga survei memiliki taraf kesalahan atau margin of error.
"Oleh lantaran itu, warga kami imbau juga tak terpengaruh survei-survei yang diyakini dan diklaim sebagai suatu kebenaran," bilang Ketua Dewan Pembina Partai Hanura ini.
Hal yang sama, lanjut Wiranto, berlaku juga untuk hitung tidak lambat atau quick count yang dilakukan aneka lembaga usai pemungutan bunyi.
Jangan sampai hasil hitung cepat yang dijadikan patokan untuk menentukan kemenangan 1 calon.
"Tentunya nanti secara profesional petugas-petugas KPU, Bawaslu, akan bekerja keras untuk menyelesaikan perhitungan secara sah sehingga tersebut yang menjadi suatu kebenaran yang kita hormati bareng," ucap Wiranto.
Beberapa lembaga melakukan survei terkait elektabilitas atau tingkat keterpilihan dua pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Catatan Kompas.com, ada 5 lembaga survei terdaftar di KPU DKI Jakarta yang menyampaikan hasil survei mengenai elektabilitas kedua pasangan calon, yaitu Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan- Sandiaga Uno.


0 comments:
Post a Comment