
beritahotnkri.blogspot.com - Terkait keseriusan PT Freeport Indonesia dalam membangun smelter bakal terus dipantau dan diawasi oleh pemerintah dalam enam bulan ke depan.
Hal tersebut sebab pemerintah mau melihat sejauhmana keseriusan Freeport dalam memenuhi komitmen yang telah disepakati bareng.
“Jika 6 bulan nggak serius, izin ekspornya dicabut. Kita tunggu komitmen mereka sampai Oktober,” ujar Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM, Bambang Gatot, di sela lawatan kerjanya di Gresik, Senin (17/4/2017).
Selama enam bulan ke depan, smelter didirikan pemerintah bakal terus memantau performa Freeport dalam rangka melengkapi izin mereka untuk.
Lantaran kalau membangun Jadi belum pasti 6 bulan ini akan tampak bangunan itu,” jelasnya.
“Minimal melakukan izin-izin dulu. Izin membangun smelter telah diberikan, tinggal izin-izin yang ada di daerah. Sebab tersebut, bakal kami pantau terus,” lanjut Bambang.
Selama enam bulan ke depan tidak ada tanda-tanda Freeport bakal serius membangun smelter di Indonesia, apabila
“Untuk membangun (smelter) itu kan nggak mesti modal sendiri. Paling nggak menggunakan prosentase dari kapital sendiri, dan yang lainnya dari bank,” tutur Bambang.
Perubahan penuh status kontrak karya (KK) Freeport ke Izin Usaha Pertambangan Eksklusif (IUPK) sekarang memang masih dalam termin dirembuk bersama. Dalam IUPK, perusahaan tambang memiliki kewajiban membangun smelter dan divestasi saham hingga 51 persen. Sementara kalau dalam waktu enam bulan ke depan belum ada progres pembangunan smelter, maka izin ekspor konsentrat Freeport dipastikan bakal dicabut.
Karena tidak membangun dia kalau membangun sudah pasti mesti membangun Usai pada 2021 kalau ya silakan terus, jika gak ya kembali ke kontrak.


0 comments:
Post a Comment