
beritahotnkri.blogspot.com - Persoalan tenaga kerja asing ilegal asal China terus mendapat sorotan. Beredar rumor, jumlah buruh ilegal China yang menetap dan bekerja mencapai 10 juta jiwa, meskipun belakangan rumor itu dibantah oleh pemerintah.Judi Online Presiden Joko Widodo dibuat geram dan meminta penyebar isu itu puluhan juta buruh China masuk ke Indonesia itu ditindak.
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi NasDem Irma Suryani menduga, sasaran penyebar isu itu adalah Jokowi. Motifnya, agar elektabilitas Jokowi merosot di Pilpres 2019 mendatang.
"Bukan dengan pilgub DKI, tapi dengan Pilpres 2019. Pasti (menurunkan elektabilitas Jokowi). Ini gerakan Politik Praktis jelang Pilpres 2019," kata Irma saat dihubungi merdeka.com, Selasa (27/12).
Ketua DPP Partai NasDem ini mengungkapkan, oknum penyebar isu ini tidak suka dengan pemerintahan Jokowi-JK. Sehingga, kata dia, oknum tersebut hanya asal sebut soal jumlah buruh ilegal China yang membanjiri Tanah Air.
"Yang pasti ini ulah oknum-oknum yang tidak senang pada pemerintah dan ingin pemerintah ini jatuh. Tetapi sayangnya mereka tidak bicara by data, cuma asbun (asal bunyi)," imbuhnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menepis tudingan Indonesia telah dimasuki 10 juta tenaga kerja Tiongkok ilegal. Jokowi menyebut isu itu sudah meresahkan. Dia menilai sudah sepatutnya kepolisian menindak penyebar isu tersebut.
Itu urusannya polisilah, urusannya polisi. Tapi hal yang meresahkan seperti itu memang harus ditindak," kata Jokowi usai menghadiri Deklarasi Pemagangan Nasional Menuju Indonesia Kompeten di Karawang, Jawa Barat, Jumat (23/12).
Jokowi mengatakan jumlah tenaga kerja Tiongkok di Indonesia hanya berjumlah 21 ribu. Dia mengatakan pula tak mungkin warga Negeri Tirai Bambu berbondong-bondong ke Indonesia karena gaji yang diperoleh di tanah air lebih rendah ketimbang gaji yang didapat apabila bekerja di negara mereka sendiri.
"Logikanya ndak mungkin karena kita harus ngomong apa adanya,Judi Casino gaji di sana sudah dua sampai tiga kali lipat gaji di sini nggak mungkin dong mereka ke sini, logikanya itu," ujarnya

0 comments:
Post a Comment