Ads

Fenomena persekusi sedang muncul akhir-akhir ini. Persekusi merupakan pemburuan sewenang-wenang terhadap masyarakat


beritankri21.blogspot.com Fenomena persekusi sedang muncul akhir-akhir ini. Persekusi merupakan pemburuan sewenang-wenang terhadap masyarakat atau sejumlah orang yang kemudian dihakimi tanpa melalui prosedur hukum yang berlaku.

Kasus persekusi yang terbaru dikenal sebagai terhadap seorang remaja asal Cipinang

Persekusi terhadap M berawal saat status di media sosialnya dianggap menghina petinggi organisasi warga tertentu. Tidak terima pimpinannya dihina, anggota ormas tersebut pun menangkap remaja tersebut dan menginterogasinya.

Tak cuma mendapat kekerasan secara verbal, remaja itu juga terlihat mendapat pukulan di bagian wajah.

Persekusi terhadap M bahkan sampai membuat ia dan keluarganya dievakuasi dari kediamannya supaya tak menjadi korban intimidasi. Kejadian ini mengundang komentar dari pemimpin-pemimpin di Jakarta.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebut persekusi adalah tindakan yang tak patut untuk dilakukan oleh siapa pun. Menurut ia, tindakan tersebut sama dengan aksi main hakim sendiri.

"Ini kan ( persekusi) sebenarnya tindakan yang tak patut ya," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (2/6/2017).

Djarot meminta semua pihak untuk tak main hakim sendiri ataupun melakukan intimidasi. Apabila ada pihak yang merasa tersinggung, sebaiknya pihak itu melapor kepada polisi. Sebab, kata Djarot, Indonesia merupakan negara hukum.

"Serahkan pada pihak yang berwenang, dalam hal ini kepolisian. Tak boleh setiap orang dari kita itu main hakim sendiri, lalu menebar ketakutan atau intimidasi kepada pihak-pihak yang lain, siapa pun itu," kata dia.

Rumah aman atau safe house bagi korban persekusi akan disiapkan djarot juga kalau diperlukan. Djarot mengatakan rumah paling aman untuk korban salah satunya merupakan kantor-kantor pemerintahan.

"Jika perlu kami bisa bantu untuk bikin safe house. Safe house yang paling baik di mana? Ya di kantor pemerintah, atau di kantor polisi sekalian, atau di kantor TNI," ujar Djarot.

Persekusi juga dialami oleh Fiera Lovita, seorang dokter di rumah sakit Umum Daerah Kota Solok, Sumatera Barat.

Ia merasa tertekan setelah mengalami persekusi berupa teror dan intimidasi oleh sekelompok orang dari ormas tertentu.

Djarot secara spesifik menawarkan Fiera untuk pindah bekerja ke DKI Jakarta jika merasa tidak lagi aman tinggal di Solok Fiera bisa mengajukan diri untuk bekerja di bawah Pemprov DKI Jakarta.

"Jika misalnya dia (Fiera) merasa enggak aman, ya ngajukan pindah ke DKI," ujar Djarot.

Djarot bercerita, Pemprov DKI Jakarta bisa mempekerjakan Fiera. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dan Kementerian Kesehatan untuk mengurus itu.

"Aku tadi ucap sama Pak Suradika (Kepala BKD Agus Suradika), bantu aja. Saya ucap, jika emang lebih aman di Jakarta, ya telah diterima aja, kami proses di sini," ucap Djarot.
SHARE

Author

Hi, Its me Hafeez. A webdesigner, blogspot developer and UI/UX Designer. I am a certified Themeforest top Author and Front-End Developer. I'am business speaker, marketer, Blogger and Javascript Programmer.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

Disqus Shortname

Comments system